Panas Menyengat, Menara Eifel Ditutup

E Channel.co.id – Cuaca panas yang menyengat melanda sejumlah kawasan di Eropa, termasuk Prancis. Beberapa kota mengalami suhu di atas 100 derajat Fahrenheit atau lebih dari 37 derajad Celcius pada Senin, menurut Météo France, seperti dikutip CNN.

Pemerintah setempat pun mengeluarkan peringatan gelombang panas merah (paling tinggi), untuk 16 departemen di Prancis sejak Selasa (30/6), termasuk Île-de-France, tempat Paris berada. Panas menyengat juga memaksa otoritas setempat menutup puncak Menara Eiffel untuk wisatawan pada Selasa dan Rabu.

Staf pariwisata meminta calon pengunjung untuk melakukan pencegahan selama cuaca panas yang menyengat. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, tulis staf Menara Eiffel di situs web tempat bersejarah tersebut.

Eropa Membara
Suhu panas menyengat menyebar di banyak kota di Eropa. Kota El Granado di Spanyol mengalami lonjakan suhu hingga 46 derajat Celsius pada hari Minggu, yang merupakan rekor nasional baru untuk Juni, menurut layanan meteorologi nasional Spanyol AEMET.

Di kota Mora, sekitar 80 mil di sebelah timur Lisbon, Portugal, suhu sementara mencapai 46,6 derajat Celsius.
Sementara di Inggris, suhu mencapai lebih dari 32 derajat Celsius pada Senin, menyebabkan kondisi yang sangat tidak

BACA JUGA:  Apel Perdana Kapolres Sragen Baru, Farewel Parade Sarat Haru dan Khitmat

nyaman di negara yang hanya memiliki kurang dari 5% rumah yang dilengkapi AC.

Di Turki, cuaca panas bahkan telah menyebabkan kebakaan hutan, yang memaksa sedikitnya 500 ribu warga mengungsi.

Gelombang Panas
Gelombang panas laut di Laut Mediterania berpadu dengan kubah panas yang kuat, menjadi penyebab Eropa kepanasan di awal musim panas kali ini.

Suhu air di Laut Mediterania saat ini mencapai 9 derajat di atas rata-rata di tengah gelombang panas laut yang signifikan. Pemanasan paling intens terjadi di Mediterania bagian barat, termasuk di selatan Prancis.

Kondisi gelombang panas ini membantu terjadinya peningkatan kelembaban tinggi ke utara dan menjaga suhu tetap tinggi di malam hari di wilayah yang terkena dampak gelombang panas. Gelombang panas, yang juga melibatkan udara panas yang mengalir ke utara dari Afrika, juga memperkuat gelombang panas laut dalam siklus umpan balik.

Martin Budi Laksono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *