Pekalongan, EChannel.co.id – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pekalongan menjalin kerja sama strategis dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Pekalongan dalam bidang pengembangan budidaya perikanan Di Kankemenag, Rabu (9/7/2025).
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini diharapkan menjadi titik awal peningkatan produktivitas sekaligus pemberdayaan ekonomi bagi para pegawai Kemenag melalui sektor perikanan.

Kepala Kemenag Kabupaten Pekalongan Dr. Drs. Ahmad Farid, M.Si, mengungkapkan bahwa kerja sama ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk membuka peluang alternatif pendapatan bagi para ASN dan pegawai di lingkungan Kemenag, sembari menyalurkan minat serta semangat belajar dalam hal budidaya ikan.
“Kami ingin para pegawai memiliki penghasilan tambahan dari sektor lain. Banyak dari mereka punya lahan dan keinginan, tapi belum punya ilmunya. Maka kami tidak ingin mencoba-coba tanpa dasar yang kuat. Melalui kerja sama ini, akan ada pelatihan teknis, pendampingan, sampai pemilihan bibit dan tempat budidaya yang tepat,” jelas Farid.
Ia menambahkan, Kemenag berharap MoU ini mampu membangkitkan semangat para pegawai untuk memanfaatkan potensi lahan yang dimiliki secara produktif, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan sehari-hari di rumah masing-masing.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan Edy Prabowo, S.P, M.A.P, menyambut baik kerja sama ini dan menyebutnya sebagai langkah sinergis dalam meningkatkan produktivitas perikanan secara luas.
“Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Kemenag. Produksi ikan di masa kini tidak bisa hanya mengandalkan pelaku utama. Kita perlu melibatkan berbagai pihak sebagai eksekutor. Jika ini dilakukan konsisten dan bertahap, dua tahun ke depan dampaknya bisa signifikan, bahkan berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan per kapita,” ujarnya.
Edy menekankan bahwa kunci keberhasilan program ini terletak pada rasa cinta terhadap dunia perikanan.
“Kalau sudah cinta dengan ikan, semangatnya akan muncul. Potensinya ada, kemauan juga sudah terlihat. Tinggal kita kawal agar bisa berkembang dan mungkin saja menjadi sumber rezeki baru bagi keluarga-keluarga pegawai Kemenag,” tambahnya.
Edy juga menekankan bahwa pendekatan Dinlutkan bersifat fleksibel dan disesuaikan dengan minat tiap individu. Tidak ada pemaksaan satu model usaha perikanan, melainkan memberi ruang seluas-luasnya bagi peminat di sektor berbeda dalam ekosistem perikanan.
“Kami tidak memaksakan harus begini-begitu. Kami lebih fokus pada apa yang dibutuhkan. Karena setiap orang berbeda. Ada yang tertarik budidayanya, kita dampingi teknisnya. Ada yang suka pengolahan, monggo kita siapkan pendampingannya. Ada yang ingin masuk ke sarana produksi, atau bahkan ingin fokus ke usaha pakan, kita siap mendampingi. Semua ada koridor teknisnya,” terangnya.
Ia menegaskan bahwa kegiatan penyuluhan dan pelatihan akan menjadi bagian penting dari kerja sama ini.
“Tidak bisa hanya nandur atau memelihara ikan tanpa ilmu. Itu tidak efisien. Maka penyuluhan dan pendampingan kami siapkan secara berkelanjutan,” tegasnya.
Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan menjadi model sinergi antara institusi pemerintahan yang tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi, tetapi juga membentuk karakter ASN yang produktif dan mandiri di tengah tantangan zaman.
Kermit Slater