JakartaKabarTerkiniNews.co.id – Pertamina sukses melakukan penerbangan perdana pesawat yang menggunakan bahan bakar minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO).
Penerbangan ini dilakukan oleh maskapai Pelita Air, anak usaha Pertamina, dengan rute penerbangan Jakarta – Bali di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Rabu (20/8).
Pesawat berbahan bakar minyak jelantah ini merupakan bagian dari Program Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar pesawat berkelanjutan, yang dihasilkan melalui teknologi co-processing antara Kerosene dan minyak jelantah.
Pertamina SAF telah diproduksi di Kilang Pertamina RU IV Cilacap, dan merupakan pengembangan pertama di Indonesia yang memenuhi standar kualitas internasional DefStan 91-091.
”Pertamina SAF telah mengantongi sertifikat International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) sesuai standar Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dari mulai pengumpulan UCO-nya, fasilitas produksi di kilang, sampai kepada fasilitas transportasi/distribusi SAF,” jelas Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri, seperti dikutip dari situs Pertamina.
Menurut Simon, Pertamina SAF juga sudah tersertifikasi oleh Renewable Energy Directive European Union (RED EU) sehingga telah memenuhi standar keberlanjutan global, serta dapat digunakan dalam penerbangan internasional.
Pertamina sebagai Regional Champion SAF merupakan satu-satunya perusahaan yang mampu menciptakan ekosistem hulu-hilir SAF di kawasan ASEAN.
Pertamina juga mampu memproduksi SAF berbahan baku UCO dengan katalis Merah Putih, yang merupakan hasil formulasi Pertamina dengan manufaktur katalis domestik. Selain itu, Pertamina berhasil menginisiasi dan menjajaki seluruh ekosistem SAF tersertifikasi ISCC dari hulu ke hilir.
“Implementasi yang sudah terlaksana dengan baik ini, akan kita replikasi di fasilitas co-processing RU II Dumai dan RU VI Balongan. Dari sisi supply bahan baku, melalui Pertamina Patra Niaga, keterlibatan masyarakat dalam pengumpulan UCO atau minyak jelantah akan terus ditingkatkan,” ujar Simon.
Pelibatan masyarakat ini diharapkan mampu membuka peluang ekonomi sirkuler di tingkat lokal yang menopang energi Indonesia. Sementara itu, dari sisi pasar, penggunaan Pertamina SAF akan terus didorong penggunaannya terutama oleh Pelita Air dan penerbangan inter8







