Klaten, KKabrTeerkinNews.co.id – Kebijakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa yang tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) di tahun 2026 mendatang. Didukung penuh oleh Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah.
Pengurus APTI Jawa Tengah Kadarwati saat dikonfirmasi dalam acara sarasehan dengan petani tembakau di Desa Bero, Kecamatan Trucuk, Klaten, Sabtu (18/10) Siang, Menanggapi dengan gembira, langkah Menkeu Purbaya untuk tidak menaikan tarif, cukai tembakau.
“Saya ini kalau melihat langkah pak Purbaya ini bagus, karena kenaikan cukai tidak berdampak positif terhadap petani tembakau,” Katanya.
Saat ini, Ungkap Kadarwati, harga tembakau saat ini sangat buruk, dengan adanya kebijakan yang sebelumnya, tentang kesejahteraan petani tembakau. Diharapkan pada tahun depan dengan kebijakan yang baru akan membuat petani tembakau bernafas lega.
“Soal harga tembakau untuk tahun ini petani pada nangis. Tahun depan harapan kita petani lebih baik,” Ungkapnya.
Adanya kondisi tersebut, jelas Kadarwati, petani berharap Pemerintah tidak menaikan tarif cukai tembakau, dengan demikian bahan baku rokok akan menekan harga bahan baku rokok.
“Harapannya, cukai jangan naik dulu, karena kalau cukai naik nanti yang tertekan adalah harga bahan baku rokok yaitu tembakau,” Jelasnya.
Dengan adanya keputusan Menteri keuangan ini, Imbuh Kadarwati, maka rokok legal makin banyak terbeli bahkan membuat rokok ilegal menjadi terkurangi.
” Apresiasi lagi kalau cukai diturunkan. Kalau cukai turun maka rokok legal itu akan semakin banyak terbeli dan akan terkurangi rokok ilegal” Tuturnya.
Dengan demikian, Kadarwati berharap, para konsumen rokok untuk tidak membeli rokok ilegal dengan demikian dan harga terjangkau. Jika rokok legal Pemerintah juga mematok tarif pajak, sehingga dapat menambah anggaran Negara.
“Kita sepakat, cukai tidak dinaikkan, tetapi lebih kepada bagaimana para perokok menggunakan rokok legal tapi dengan cukai yang memenuhi dan terjangkau. Kalau rokok legal itu kan ada pajaknya,” Pungkasnya.
Prabowo Aji







