UGM Gelar International Summer Course, Mahasiswa Asing Diajak Belajar Membatik 

Sleman, KabarTerkiniNews.co.id – Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi dan kembali melangsungkan kegiatan International Summer Course on Interprofessional Healthcare dengan tema

“Promoting Resilient Workplaces and Sustainable Environments for Global Health Equity”.

Baca Juga

Diikuti oleh puluhan mahasiswa asing yang berasal dari Vrije Universiteit Medical Center – VuMC (Belanda), University Medical Center Groningen (Belanda), Mahidol University (Thailand), Universitas Pattimura, Universitas Islam Internasional Indonesia, beberapa mahasiswa dari Pakistan dan Myanmar, serta UGM sendiri, para peserta mengunjungi Desa Batik Giriloyo, Wukirsari, untuk memahami penerapan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja, serta inovasi dalam praktik kerja berkelanjutan.

Para peserta diajak untuk membuat batik secara bersama-sama dalam bentuk kelompok-kelompok. Johan, salah satu mahasiswa asal Belanda, mengaku pekerjaan membatik yang dilakukan di luar ruangan tersebut adalah sesuatu yang baik.

Namun menurutnya diperlukan alat pelindung agar terhindar dari dampak panas dari malam (cairan lilin) saat menggunakan canting. “Menurut saya akan lebih baik untuk menggunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan agar terhindar dari bahaya panas saat membatik,” katanya, Minggu (2/11).

Michelle, salah satu mahasiswa dari Belanda lainnya,  merasa bahwa membatik adalah pekerjaan yang menarik dan juga menantang. Sebab, menurutnya pembatik harus duduk dalam waktu yang lama dengan tingkat kesulitan yang beragam.

Ia memberi usulan menarik agar tubuh tetap rilek dan sehat saat membatik. “Jadi, bagaimana cara mereka melakukan secara lebih efisien untuk tubuh sehingga mereka dapat bekerja lebih nyaman. Solusinya adalah mereka dapat melakukan olahraga kecil di antara waktu membatik, tidak duduk terlalu lama, peregangan sekali-sekali, dan pastikan punggungnya baik-baik saja,” katanya.

Wakil Dekan Bidang Akademik & Kemahasiswaan FK-KMK UGM, dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D., menyampaikan hal terkait kolaborasi dalam kegiatan Summer Course tersebut. “Tahun ini, kolaborasi dengan Vrije Universiteit Amsterdam sudah memasuki tahun ke 10.

Tentunya ada beberapa yang mirip dari sisi kesehatan, banyak sekali hal-hal yang spesifik. Tahun ini berhubungan dengan beberapa isu, terutama dengan isu global health equity dan sebagainya,” ujarnya, Minggu (2/11).

Ketua Tim Internasionalisasi FK-KMK UGM, dr. Dwi Aris Agung Nugrahaningsih, M.Sc., Ph.D., menyatakan bahwa tema kali ini memang sedikit berbeda dibandingkan dengan biasanya.

“Memang temanya agak beda ya. Dengan orang bekerja itu apa saja, kemudian apa mitigation plan-nya atau tindakannya, apa risikonya. Itu harapannya bisa memberikan manfaat juga kepada mereka karena pencegahan itu penting, tidak hanya tentang mengobati pasien,” tuturnya.

Koordinator Kegiatan Lapangan Summer Course, Dr. Drs. Abdul Wahab, MPH., juga menjelaskan terkait kunjungan para mahasiswa di Desa Batik Giriloyo ini yang memang diperlihatkan berbagai proses kerja di industri batik, serta rangkaian aktivitas Summer Course lainnya, seperti kegiatan di puskesmas maupun pengenalan budaya lokal.

“Para mahasiswa ini akan mengobservasi bagaimana keselamatan yang diterapkan di perusahaan atau di industri sehingga mereka bisa mencegah dampak kesakitan yang diakibatkan oleh pekerjaan,” jelasnya.

Kunjungan ke Desa Batik Giriloyo tersebut tentunya tidak terlepas dari pemaparan mengenai batik kepada para peserta yang dilakukan oleh Tiyastiti Suraya, S.Si., M.E.M, salah satu pengelolanya. Ia menjabarkan sejarah batik, khususnya mengenai Desa Batik Giriloyo, Wukirsari, itu sendiri yang memang menjadi salah satu desa wisata terbaik di dunia pada tahun 2024. Tidak lupa ia tambahkan langkah-langkah dan peralatan yang dibutuhkan dalam membuat sebuah batik.

Alena Damaris & Tim KabarTerkiniNews.co.id

Berita terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *