Jakarta, 13 Maret 2025 – Mantan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menjalani pemeriksaan selama sembilan jam di Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina periode 2018-2023. Ahok mengaku terkejut saat mengetahui adanya indikasi fraud dalam kasus yang tengah diselidiki.
Ahok Bawa Data Rapat Pertamina ke Kejagung
Ahok tiba di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan, sekitar pukul 08.35 WIB. Ia membawa dokumen terkait rapat-rapat di Pertamina yang menurutnya bisa membantu penyelidikan.
“Saya siap membantu. Kalau ada yang saya tahu, saya akan sampaikan. Saya juga kaget ada fraud,” ujar Ahok kepada awak media setelah pemeriksaan.
Pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya Kejagung untuk mengusut dugaan korupsi yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun. Kasus ini telah menyeret sembilan tersangka, enam di antaranya berasal dari sub-holding PT Pertamina dan tiga lainnya dari pihak swasta.
Kejagung: Penyidikan Masih Berlangsung
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah, menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan tidak menutup kemungkinan adanya pemanggilan saksi lain.
“Kami ingin membersihkan tata kelola di Pertamina agar lebih baik ke depan,” ujar Febrie.
Ahok Pernah Diperiksa KPK dalam Kasus Lain
Sebelumnya, pada 7 November 2023, Ahok juga diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) di Pertamina periode 2011-2021. Ia diperiksa sebagai saksi untuk mantan Dirut Pertamina, Karen Agustiawan, yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Meskipun namanya kerap dikaitkan dengan beberapa kasus di Pertamina, Ahok menegaskan bahwa ia siap membantu aparat penegak hukum untuk mengungkap kebenaran.
“Saya ingin Pertamina bersih. Kalau ada yang salah, ya harus dibuka,” tegasnya.
Kasus Korupsi Pertamina: Kerugian Negara Capai Rp193,7 Triliun
Kasus dugaan korupsi yang kini tengah ditangani Kejagung berfokus pada tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina. Dugaan penyimpangan ini disebut telah menyebabkan kerugian negara yang sangat besar.
Dengan pemeriksaan yang masih berlangsung, publik menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai siapa saja yang terlibat dalam skandal ini dan langkah hukum yang akan diambil oleh Kejagung.
Tim Echannel.co.id | Jakarta