Ajarkan Kerapihan dan Disiplin, SDN Kasihan Bantul Ajak Siswa Cukur Rambut Massal


Bantul, E Channel.co.id – Banyak cara dilakukan, untuk melakukan sebuah perayaan. Tanpa harus terkesan mewah, atau hura-hura, namun bermaknsa. Salah satunya, seperti yang dilakukan oleh sebuah Sekolah Dasar, di Kapanewon Kasihan, Kabup[aten Bantul, D.I.Yogyakarta ini.


Mereka mengajak seluruh siswa, utamanya yang berambut Panjang dan kurang rapi, untuk cukur rambut massal Aksi ini, sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai kerapihan dan disiplin kepada siswa.


Ada pemandangan berbeda, di SD Negeri Kasihan, Kabupaten Bantul, pada Rabu (28/05/25). Kawasan sekolah yang biasanya ramai oleh aktivitas murid dikelas/ justru berubah menjadi area Barber shop.
Meski terkesan tak biasa, namun seluruh murid tampak senang dan nyaman, saat rambut mereka dipangkas. Terkhusus, bagi murid yang kedapatan rambutnya tidak rapih atau Panjang.


“yaa seneng aja, ikut potong rambut karena rambut Panjang, dan pengen rapi. Jadi tambah semangat kesekolah, kesannya rapi dan bersih..” Ungkap salah satu murid, Alvaro Aprilia Putra (11), peserta potong rambut.


Sama halnya dengan Alvaro, seorang siswa lainnya, yakni Ardiansyah Raditya Aska (10), juga mengaku senang, pihak sekolah mengadakan cukur rambut gratis ini.
“ ya senang sih, karena jadi lebih rapi dan bersih. Kalau rambut panjang bisa memgganggu belajar,dan mengurangi konsentrasi..” terangnya.
Aksi cukur rambut massal ini, dilakukan oleh ahli cukur rambut professional, yang bekerja sama dengan sekolah.

BACA JUGA:  Merajut Kebersamaan Lewat Sadranan di Lereng Merapi


Kegiatan inipun, sebelumnya juga telah di koordinasikan, dan memperoleh persetujuan dari orang tua murid.
“ Tujuannya kami, untuk menanamkan nilai-nilai kerapihan terhadap siswa, serta menumbuhkan karakter siswa yang disiplin, dan bersih.” Ujar Rismunandar, guru Olahraga SDN Kasihan.
Kegiatan cukur rambut massal ini, merupakan bagian dari cara sekolah, dalam memperingati hari jadinya yang ke 123 tahun.


Dalam aksi tersebut/ turut diikuti sedikitnya hampir seluruh siswa, sejumlah 328 anak//
“Cukur rambut dipilih, sebagai bagian dari upaya sekolah, menegakkan peraturan sekolah, terkait kerapihan dan kedisplinan siswa, menuju sekolah ramah anak, yang berbudaya dan berkarakter.” Pungkasnya.

Joko Pramono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *