PEKALONGAN – Kejadian memilukan terjadi di Dukuh Sitipis, Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Seorang ibu bernama Sumarni, yang baru saja menjalani operasi sesar di RSUD Kajen, terpaksa ditandu sejauh 5 kilometer oleh warga karena akses jalan ke rumahnya rusak parah dan tidak dapat dilalui kendaraan.
Sumarni dirawat di rumah sakit sejak Selasa untuk melahirkan melalui prosedur operasi sesar. Setelah beberapa hari menjalani perawatan, pada Jumat, 18 April 2025, ia diperbolehkan pulang.
Namun, perjalanan pulang menjadi tantangan besar. Mobil bak terbuka yang mengangkutnya hanya mampu mencapai Dukuh Jimat—lokasi terdekat yang masih bisa diakses kendaraan roda empat.
Dari titik tersebut, perjalanan menuju rumah Sumarni tidak dapat dilanjutkan dengan kendaraan karena jembatan di Dukuh Jimat ambruk akibat bencana longsor dan banjir pada 20 Januari 2025 lalu, dan hingga kini belum diperbaiki.
Akhirnya, warga setempat secara gotong royong menandu Sumarni dengan peralatan sederhana. Mereka menyusuri jalan curam dan licin sejauh 5 kilometer.
Bayi yang baru lahir digendong oleh seorang warga, sementara Sumarni ditandu oleh beberapa orang pria dewasa. Proses evakuasi ini berlangsung dalam kondisi hujan dan diperkirakan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
Kondisi ini menyoroti buruknya infrastruktur di wilayah pegunungan Pekalongan. Jalanan rusak, jembatan yang roboh, dan belum adanya penanganan dari pemerintah menimbulkan keprihatinan mendalam.
Hingga saat ini, belum ada kepastian dari pihak pemerintah desa maupun kecamatan terkait rencana perbaikan akses jalan dan jembatan yang sangat dibutuhkan oleh warga.
Masyarakat berharap pemerintah daerah segera turun tangan memperbaiki infrastruktur yang rusak agar kejadian serupa tidak terulang. Akses jalan yang layak sangat penting, terutama untuk penanganan kondisi darurat seperti ibu melahirkan dan kebutuhan medis lainnya.***
Kermit