Pekalongan, KabarTerkiniNews.co.id – Kericuhan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kota Pekalongan, Sabtu (30/8), berujung pada pembakaran tiga unit sepeda motor milik mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pekalongan.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 12.00 WIB ketika Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bisnis Digital UIN Gus Dur sedang menggelar gladi bersih persiapan Seminar Nasional yang dijadwalkan Minggu (31/8) di ruang Jlamprang, Sekretariat Daerah Kota Pekalongan.
Gladi bersih dimulai sejak pagi pukul 09.00 WIB. Menjelang siang, terdengar ledakan keras disertai pecahan kaca. Panitia yang berada di dalam ruangan berhamburan keluar dan mendapati massa aksi ricuh di sekitar gedung DPRD.
“Massa membawa kayu dan batu, situasi langsung tidak terkendali,” ujar Ilman, salah seorang mahasiswa.
Dalam kondisi panik, panitia berusaha menyelamatkan barang-barang dan mengamankan kendaraan. Sebagian motor berhasil dipindahkan ke Gedung Aswaja yang berjarak sekitar 300 meter, namun tiga motor tidak terselamatkan dan terbakar hangus.
“Saya sedang ambil barang di luar, massa sudah masuk ke DPRD. Saya ikut teman-teman menyelamatkan diri ke Aswaja. Waktu balik mengecek ke lokasi, motor sudah terbakar,” kata Afik, mahasiswa yang kehilangan kendaraannya.
Selain tiga motor, kerugian lain meliputi lima helm, dekorasi acara, barang sponsor, banner/MMT, satu jas almamater, dan satu jaket. Beberapa mahasiswa terlihat panik dan histeris menyaksikan kendaraan mereka hangus terbakar.
Kejadian ini telah dilaporkan ke birokrasi kampus. Pihak mahasiswa berencana menggalang dana untuk membantu korban terdampak. Aksi demonstrasi yang seharusnya menjadi ruang penyampaian aspirasi, berubah menjadi anarki hingga merugikan banyak pihak.







