Kupang, KabarTerkiniNews.co.id – Dugaan penganiyaan kembali mencoreng lembaga pendidikan di Nusa Tenggara Timur, ( NTT) kali ini Kepala Sekolah SMPN 11 Kota Kupang, Warmansyah diduga menganiaya 9 orang muridnya, Selasa (19/8/2025) kemarin, sebelum apel pagi dimulai, sekitar pukul 06.30 Wita, pemukulan ini tejadi hanya karena para murid ruang kelas 9C belum membersihkan ruang kelas mereka
Salah seorang korban, Elsa Tefi mengalami luka memar di mata sebelah kirinya, akibat pukulan sang kepala sekolah, tak terima anaknya dianiaya kepala sekolah, kedua orang tua yakni Leo Tefi dan Nina Therik membuat laporan polisi di Polresta Kupang Kota, dengan nomor laporan LP/13/989/VIII/2025/SPKT/POLRESTA KUPANG KOTA.
Leo Tefi kepada media ini, Rabu (20/8/2025) mengatakan sangat kecewa dan marah atas kejadian yang menimpa anaknya, karena ia menitipkan anaknya untuk diajar bukan dihajar oleh kepala sekolah tersebut, bahkan ia menegaskan proses hukum akan terus berlangsung.
” Saya marah sekali, anak saya dijambak rambutnya lalu dipukul sampai mata kiri memar, jadi saya ke sekolah dan bilang ke kepsek tidak boleh arogan seperti itu, saya juga sudah buat laporan polisi, saya harap keadilan ditegakkan, dan kepsek harus mempertanggung jawabkan perbuatannya,” tegas Leo.
Sementara Warmansyah, Kepsek UPTD SMP 11 Kota Kupang membantah telah terjadi pemukulan oleh dirinya, ia mengatakan benar ia menarik ( jambak_red) beberapa siswa keluar kelas, namun tidak ada pemukulan tersebut
” Tidak ada pemukulan yang saya lakukan, saya memang menarik rambut mereka, ada sekitar delapan atau sembilan orang tapi tidak pukul, mungkin itu hanya refleks, tapi saya tidak ada niat melukai anak didik saya,” jelas Warmansyah.
Namun anomali yang muncul terkuak ketika media ini mewawancarai beberapa siswa kelas 9C korban pemukulan yang tidak melapor, mereka adalah Theresia Takoy, Vera Restiani Nenat dan Rosa A. Dano, ketiganya mengaku dipukul oleh sang kepala sekolah hanya karena belum membersihkan kelas.
” Betul kami bertiga ditarik rambut ( jambak_red), kalau Theresia tidak dipukul oleh ibu kepala sekolah, cuma saya dan Rosa yang kena pukul di kepala, karena kami belum membersihkan kelas,” ujar Vera Nenat.
Warga Kota Kupang kini menunggu tindakan tegas dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumul Djami dan Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo untuk memberikan sanksi tegas kepada kepala sekolah SMP 11 Kupang, Warmansyah atas tindakannya ini, karena slogan ” Sekolah Ramah Anak,” sepertinya tidak berlaku di SMP Negeri 11 Kupang.
Rudy







