E Channel.co.id – Hati-hati jika Anda kerap membeli makanan dan minuman dalam bungkus plastik. Penelitian menemukan bahwa kemasan makanan merupakan sumber langsung dari kontaminasi mikro dan nanoplastik dalam makanan dan minuman.
Sejumlah studi mengungkap bahwa kontaminasi mikroplastik dapat terjadi saat Anda membuka bungkus daging olahan dan keju, menyeduh kantong teh dalam air panas, atau membuka karton susu atau jus jeruk. Bahkan botol kaca dan stoples dengan penutup logam berlapis plastik juga dapat melepaskan serpihan plastik mikroskopis.

Studi yang dipublikasikan pada Selasa lalu di jurnal NPJ Science of Food mengungkapkan, abrasi akibat berulang kali membuka dan menutup tutup botol kaca dan plastik dapat melepaskan mikroplastik dan nanoplastik dalam jumlah yang tak terhitung ke dalam makanan dan minuman.
“Penelitian menunjukkan jumlah mikroplastik meningkat setiap kali botol dibuka,” kata Zimmermann, peneliti lain di Food Packaging Forum, Swiss, seperti dikutip CNN.
Studi terpisah oleh Forum Kemasan Makanan yang diterbitkan pada September 2024, menemukan lebih dari 3.600 bahan kimia meresap ke dalam produk konsumen selama pembuatan, pemrosesan, pengemasan, dan
penyimpanan makanan, yang berakhir di tubuh manusia.
Tujuh puluh sembilan dari bahan kimia pengolahan makanan tersebut diketahui menyebabkan kanker, mutasi genetik, masalah endokrin dan reproduksi, dan masalah kesehatan lainnya, menurut studi September 2024.
Apa Itu Mikroplastik
Mikroplastik adalah pecahan polimer yang ukurannya dapat berkisar dari kurang dari 0,2 inci (5 milimeter) hingga 1/25.000 inci (1 mikrometer). Sedangkan pecahan yang ukurannya lebih kecil adalah nanoplastik yang harus diukur dalam sepersejuta meter.
Dengan lebar 1.000 kali lipat lebar rata-rata rambut manusia, nanoplastik dapat berpindah melalui jaringan saluran pencernaan atau paru-paru ke aliran darah. Saat darah bersirkulasi, plastik dapat menyebarkan bahan kimia sintetis yang berpotensi berbahaya ke seluruh tubuh dan ke dalam sel.
Menurut penelitian, makanan yang diproses secara ultra mengandung lebih banyak mikroplastik daripada makanan yang diproses secara minimal.
Bagaimana Menghindarinya
Salah satu cara untuk mengurangi paparan kontaminasi mikro dan nano plastik adalah sebisa mungkin mengurangi jejak plastik dengan menggunakan wadah dari baja antikarat dan kaca, demikian nasihat Dr. Leonardo Trasande, Direktur
Pediatri di lingkungan di NYU Langone Health
“Hindari memanaskan makanan atau minuman dalam plastik dalam microwave, termasuk susu formula bayi dan ASI perah, dan jangan masukkan plastik ke dalam mesin pencuci piring, karena panasnya dapat menyebabkan bahan kimia larut,” imbuh Trasande.
Selain itu, periksa kode daur ulang di bagian kemasan untuk mengetahui jenis plastiknya, dan hindari plastik dengan kode daur ulang 3 yang biasanya mengandung ftalat, pungkasnya.
Martin Budi Laksono