BOYOLALI – Dua calon jemaah haji asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terpaksa menunda keberangkatan mereka ke Tanah Suci setelah mengalami gangguan kesehatan saat menjalani masa karantina di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Keduanya diketahui menderita penyakit diabetes melitus dan belum memenuhi syarat kesehatan untuk terbang.
Peristiwa ini terjadi di hari keempat masa operasional Embarkasi Solo. Hingga hari itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo telah menerima kedatangan 13 kloter dengan total 4.659 jemaah calon haji.
Setibanya di asrama, jemaah menjalani pemeriksaan kesehatan tahap ketiga, sebagai prosedur akhir sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi.
Selain pemeriksaan medis, jemaah juga memperoleh berbagai fasilitas penunjang seperti visa, tiket penerbangan, uang living cost, serta gelang identitas haji sebagai bentuk kesiapan perjalanan ibadah.
Ketua PPIH Embarkasi Solo, Saiful Mujab, menjelaskan bahwa dua jemaah asal Banyumas tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Moewardi, Solo untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Dari hasil pemeriksaan, mereka mengidap diabetes melitus. Karena itu, untuk sementara belum bisa diberangkatkan,” ungkap Saiful, Minggu (4/5).
Saiful menambahkan, apabila kondisi kesehatan keduanya membaik dan memenuhi syarat, mereka akan diberangkatkan bersama kloter selanjutnya. “Salah satu pasangan dari jemaah yang tertunda juga memilih menunggu, sehingga kami akan upayakan pengisian kursi agar kuota haji Jawa Tengah tetap optimal terserap,” katanya.
Sementara itu, hingga Minggu siang, Embarkasi Solo telah memberangkatkan 11 kloter dengan total 3.958 jemaah melalui Bandara Internasional Adi Soemarmo. Pada Minggu, 4 Mei 2025, Embarkasi Solo dijadwalkan menerima kedatangan empat kloter tambahan, yakni kloter 14 hingga 17, yang berasal dari Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.*”*
Ahza Argani