Fashion Show Busana Daur Ulang Barang Bekas, Ramaikan Gelar Karya P5 SD.

SEMARANG- Berbagai bentuk busana daur ulang dengan memanfaatkan barang bekas  tak terpakai dikenakan siswa  tampil di atas panggung , mereka tampil memukau meriahkan gelar karya p 5 yang di gelar di halaman sekolah .

Bak seorang model,  satu persatu siswa SD Negeri SendangMulyo 03 Semarang ini tampil memukau di atas panggung dalam ajang fashion show berkreativitas dari bahan daur ulang barang bekas untuk ramaikan gelar karya p 5.

Kepala Sekolah  SDN Sendangmulyo 03 Semarang,  Kuntarti Endah Sarini  mengatakan, Sesuai tema yang diusung yakni  gaya hidup berkelanjutan, kostum yang dikenakan para siswa ini semua terbuat dari barang bekas tak terpakai seperti kantong plastik bekas, karung beras, kardus bekas dan ada pula kostum dari bekas kulit jagung, katanya.

Barang bekas tersebut di sulap menjadi kostum apik seperti gaun pesta yang terbuat dari kantong plastik ,  kostum robot terbuat dari kardus , gaun dari kulit jagung, dan karung beras yang di sulap menjadi baju china cheongsam.

Selain fashion show ,gelar karya projek penguatan profil pelajar pancasila atau p5 di SD Negeri Sendangmulyo 03 Semarang ini juga diisi dengan pameran karya dari barang bekas yang di sulap menjadi barang berekonomi tinggi , seperti kipas dan gantungan kunci  dari bekas sedotan,  mainan truk dari kardus ,rumah adat dari stik es krim , dan karya unik lainnya, tuturnya.

Acara ini bukan hanya merayakan kreativitas siswa/tetapi juga mengedukasi siswa siswi tentang pentingnya pengelolaan limbah barang bekas dan berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Sementara salah satu siswa, Alfaro sangat senang dengan kegiatan ini, karena kreasi daur ulang barang bekas buatannya bisa ditampilkan melalui fashion show dan di lihat masyarakat, dia membuat kostum dari barang bekas kertas semen, ujarnya.

Melalui kegiatan ini, untuk menumbuhkan kesadaran siswa pentingnya menjaga lingkungan serta mengembangkan kreatifitas dengan memanfaatkan barang- barang yang tidak terpakai atau bekas,  mereka belajar kreativitas dan  dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi limbah barang bekas dan menciptakan mode berkelanjutan.

Yovita Nugroho.

Berita terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *