Pekalongam, KabarTerkiniNews.co.id – Aksi demonstrasi di Kota Pekalongan berujung ricuh setelah massa membakar Gedung DPRD setempat pada Sabtu (30/8) siang.
Unjuk rasa awalnya berlangsung damai dengan doa bersama dan tabur bunga di Stadion Hoegeng. Massa kemudian bergerak ke Mako Brimob di Kalibanger untuk menyampaikan aspirasi, sebelum melanjutkan long march menuju Lapangan Mataram.
Situasi memanas menjelang siang. Massa mendobrak masuk ke kompleks Kantor Wali Kota Pekalongan dan menjadikan Gedung DPRD sebagai sasaran. Api yang belum diketahui sumbernya tiba-tiba membesar hingga melahap pos Satpol PP di bagian depan. Kepulan asap putih terlihat menyelimuti kawasan Lapangan Mataram, diduga berasal dari gas air mata yang ditembakkan aparat untuk membubarkan kerumunan.
“Saya tidak tahu api bermula dari mana. Tiba-tiba setelah massa masuk ke Gedung DPRD, kobaran api membesar dan suasana jadi kacau,” kata Handono, warga yang berada disekitar lokasi.
Warga lain, Warih, menuturkan massa juga merusak sejumlah fasilitas di sekitar Lapangan Mataram sebelum akhirnya bubar setelah terdengar letusan senjata.
“Mereka lari keluar saat api makin besar dan terdengar tembakan aparat,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan Lingkar Media, sedikitnya tiga gedung di kompleks pemerintahan Kota Pekalongan ludes terbakar.
Sekitar pukul 16.30 WIB, masa mulai mundur perlahan dari area perkantoran pemkot, diduga karena kepulan asap semakin pekat. Aparat kepolisian juga terlihat menarik pasukan keluar lantaran kalah jumlah serta untuk mencegah jatuhnya korban. Seorang anggota polisi dilaporkan mengalami luka di bagian kaki dan telah dievakuasi.
Selain gedung, sebuah mobil dinas milik Sekda Kota Pekalongan ikut menjadi korban. Kaca mobil pecah dan kini telah diamankan di Makodim 0710/Pekalongan.
Sementara itu, TNI melakukan peredaman situasi dengan berbaur bersama warga. Di sisi lain, sejumlah jurnalis yang meliput memilih menjauh dari titik api karena risiko keselamatan yang tinggi.
Kermit Slater







