Harga Komoditas Meningkat, Gerakan Pangan Murah di Boyolali Diburu Warga, Cek Jadwalnya di Sini!!

Oplus_131072

BOYOLALI – Menjelang Lebaran 2025, harga sejumlah komoditas pokok di pasar Boyolali mengalami lonjakan yang signifikan, memicu keluhan dari warga.

Sebagai upaya mengatasi hal ini, Pemerintah Kabupaten Boyolali bersama berbagai instansi menggelar Gerakan Pangan Murah pada Kamis pagi (20/3/2025). Warga pun menyerbu acara ini untuk mendapatkan sembako dengan harga lebih terjangkau.

Gerakan Pangan Murah yang digelar di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Boyolali menawarkan berbagai komoditas pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan tepung terigu dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar.

Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok mereka menjelang Lebaran.

Salah satu stand yang ramai diserbu warga adalah stand milik BULOG yang menjual sembako dengan harga lebih murah dari harga pasar.

Beras SPHP yang biasanya dijual sekitar Rp 60.000 per 5 kilogram di pasaran, dijual hanya Rp 56.000 di acara ini. Gula pasir dijual dengan harga Rp 17.500 per kilogram, sementara minyak goreng kemasan satu liter dijual seharga Rp 18.000.

BACA JUGA:  SMP Muhammadiyah Kauman Bangun Pusat Pendidikan Karakter Berbasis Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

BULOG juga menyiapkan 1,5 ton beras SPHP yang habis terjual dalam waktu kurang dari dua jam. Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan Boyolali juga menyediakan tiga ton beras medium dan dua ton telur ayam dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. Beras medium dijual seharga Rp 60.000 per 5 kilogram, sedangkan telur ayam ras dijual dengan harga Rp 23.000 per kilogram.

Subsidi Pemerintah Membantu Menurunkan Harga Sembako

Untuk memastikan harga tetap terjangkau, Pemerintah Kabupaten Boyolali memberikan subsidi terhadap sejumlah komoditas yang dijual dalam Gerakan Pangan Murah ini. Pembeli dibatasi untuk membeli maksimal 10 kilogram beras dengan harga murah agar distribusi bisa merata dan menghindari adanya oknum pedagang nakal yang memanfaatkan acara ini untuk keuntungan pribadi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Boyolali, Bambang Jianto, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan ketenangan kepada warga bahwa mereka tidak perlu panik dalam menghadapi kenaikan harga.
..xxxx”Kami menyediakan bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau. Ini adalah langkah untuk memastikan warga mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar,” ujarnya.

BACA JUGA:  UGM Masuk 10 Besar Universitas Terbaik di ASEAN, Woow

Gerakan Pangan Murah mendapat respon positif dari masyarakat. Banyak warga yang merasa terbantu dengan harga sembako yang lebih terjangkau, terutama di tengah lonjakan harga menjelang Lebaran.

Salah satu warga, Anita, mengungkapkan bahwa harga telur dan beras di acara ini jauh lebih murah dibandingkan harga di pasar.

“Telur tahun lalu sekitar Rp 28.000 per kilogram, sekarang turun jadi Rp 23.000 di sini. Beras juga lebih murah, hanya Rp 56.000 per 5 kilogram, sementara di pasar harganya bisa mencapai Rp 75.000,” kata Anita.

Gerakan Pangan Murah ini akan berlangsung selama dua hari, yakni pada 20 dan 21 Maret 2025. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat Boyolali dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang Lebaran, serta menjaga kestabilan harga di pasar.

Dengan upaya stabilisasi harga ini, Pemerintah Kabupaten Boyolali berharap dapat memberikan bantuan nyata bagi warga, terutama dalam menghadapi kenaikan harga yang terjadi setiap menjelang Lebaran.***

Ahza Argani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *