ICCF 2025 Satukan Budaya dan Tradisi Internasional

BANTUL – Mengenal budaya dan mencicipi kuliner khas dari berbagai negara kini tidak perlu keliling dunia. Semua pengalaman itu bisa didapatkan dalam gelaran International Cultural and Culinary Festival (ICCF), atau Festival Budaya dan Kuliner Internasional, yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Memasuki dekade ke-10, ICCF 2025 menghadirkan lebih dari 100 peserta dari 31 negara, seluruhnya merupakan mahasiswa asing yang sedang menempuh studi di Indonesia.

Bertempat di Gedung Sportorium UMY, acara tahunan ini menjadi wadah pertukaran budaya dan kuliner dari berbagai belahan dunia. Mahasiswa dari negara seperti Jepang, Tiongkok, Afghanistan, hingga Korea Selatan turut meramaikan acara dengan mengenakan pakaian adat dan menyajikan hidangan khas negaranya.

Beberapa menu yang ditampilkan antara lain hidangan sarapan berbahan tomat dan telur khas Tiongkok, Janchiguksu dari Korea Selatan, roti panggang dari Prancis, serta pilaf, kuliner tradisional populer dari Uzbekistan. Tak ketinggalan, mahasiswa perwakilan Indonesia turut menyajikan es doger dan klepon sebagai perwakilan kekayaan kuliner Nusantara.

BACA JUGA:  Dugaan Penyelewengan Dana PIP di SMP Negeri 1 Paninggaran oleh Oknum PTT

Semua makanan yang disajikan dapat dicicipi secara gratis oleh pengunjung. Selain kuliner, para peserta juga memperkenalkan kebudayaan negaranya melalui pakaian adat yang dikenakan.

Kepala LLDIKTI Wilayah V, Setiabudi Indarto, menyatakan bahwa acara tahunan ini merupakan bentuk nyata komitmen UMY sebagai kampus bertaraf internasional dalam mempererat hubungan antarsuku bangsa melalui makanan dan budaya.

Para peserta pun mengaku antusias dan senang bisa berpartisipasi. Shaklo, salah satu peserta dari Uzbekistan, mengatakan bahwa melalui ICCF, ia bisa mengenal dan dikenal lewat budaya serta kuliner tradisional negaranya.

Sebelum acara dimulai, seluruh peserta mengikuti kirab budaya yang disiapkan oleh panitia UMY. Mereka juga disuguhi berbagai pertunjukan kesenian daerah yang menambah semarak suasana.

Tahun 2025 ini menjadi penanda satu dekade penyelenggaraan ICCF, yang selalu berhasil menarik perhatian ratusan pengunjung, mulai dari kalangan mahasiswa hingga masyarakat umum.***

Joko Pramono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *