E Channel.co.id – Terlepas apakah Anda menganggapnya lucu, jelek, atau aneh tapi Anda semua tahu boneka berbulu Labubu telah menjadi sensasi dunia. Boneka yang terlahir sebagai monster buatan perusahaan mainan Tiongkok Pop Mart kini viral. Banyak selebriti dunia menyukainya termasuk Rihanna, Dua Lipa, Kim Kardashian, dan Lisa Blackpink.
Orang-orang biasa juga terobsesi, dari Shanghai sampai London, antrean panjang untuk membeli boneka itu telah menjadi berita utama, terkadang bahkan berujung pada perkelahian. Di Indonesiapun demam Labubu juga melanda, tak hanya warga biasa tapi juga para selebriti memburu boneka berbulu ini. Ada perasaan bangga luar biasa pada pembeli yang berhasil mendapatkan boneka viral itu.
Viralnya Labubu bukan hanya melipatgandakan keuntungan Pop Mart tapi bahkan membangkitkan kekuatan lunak Tiongkok usai dilanda covid dan perang dingin dengan barat.
Siapa Labubu
Labubu adalah karakter fiksi sekaligus merek. Kata itu sendiri tidak berarti apa-apa. Itu adalah nama karakter dalam seri mainan “The Monsters” yang dibuat oleh seniman kelahiran Hong Kong, Kasing Lung.
Wajahnya hadir dengan tampilan yang khas, telinga runcing, mata besar, dan seringai nakal yang memperlihatkan sembilan gigi. Menurut situs web resmi penjualnya, Labubu “baik hati dan selalu ingin membantu, tetapi sering kali secara tidak sengaja melakukan hal yang sebaliknya”.
Boneka Labubu telah muncul dalam beberapa seri “The Monsters”, seperti “Big into Energy”, “Have a Seat”, “Exciting Macaron” dan “Fall in Wild”. Merek Labubu juga memiliki karakter lain dari dunianya, yang telah menginspirasi boneka populer mereka sendiri – seperti pemimpin suku Zimomo, pacarnya Tycoco dan temannya Mokoko.
Bagi orang awam, beberapa boneka ini sulit dibedakan satu sama lain, tapi para penggemarnya akan tahu. Ketenaran Labubu telah menular ke spesimen lain dalam keluarga tersebut.
Permintaan Tinggi
Pop Mart sendiri kini telah menjadi perusahaan ritel besar yang mengoperasikan lebih dari 2.000 mesin penjual otomatis, atau “roboshop”, di seluruh dunia. Kini, Anda dapat membeli boneka Labubu di toko-toko, baik fisik maupun virtual, di lebih dari 30 negara, mulai dari AS dan Inggris hingga Australia dan Singapura.
Banyak di toko-toko yang kewalahan dan menghentikan penjualan karena permintaan yang sangat tinggi. Saking populernya, Labubu tiruanpun banyak bermunculan. Bea cukai Tiongkok menyatakan bahwa mereka telah menyita lebih dari 70.000 boneka palsu dalam beberapa hari terakhir.
Penjualan Labubu dari luar daratan Tiongkok menyumbang hampir 40% dari total pendapatan Pop Mart pada 2024. Penjualan Labubu-lah yang mendorong pertumbuhan Pop Mart dan pada Desember 2020, perusahaan itu mulai menjual sahamnya di Bursa Efek Hong Kong. Saham-saham itu telah melonjak lebih dari 500% dalam setahun terakhir.
Dukungan Selebritis
Labubu mulai menjadi populer tepat saat Tiongkok keluar dari pandemi pada akhir 2022, menurut Ashley Dudarenok, pendiri perusahaan riset yang berfokus di Tiongkok, ChoZan.
“Pascapandemi, banyak orang di Tiongkok merasa ingin melarikan diri secara emosional… dan Labubu adalah karakter yang sangat menawan tetapi kacau,” katanya. “Ia mewujudkan anti-perfeksionisme itu.”
Internet Tiongkok, yang sangat besar dan kompetitif membuat tren ini mendunia dan popularitasnya dengan cepat menyebar ke negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Popularitas Labubu melonjak pada bulan April 2024, ketika superstar K-pop kelahiran Thailand, Lisa Black Pink mulai mengunggah foto di Instagram dengan berbagai boneka Labubu. Kemudian, banyak selebritas global yang menjadikan boneka tersebut sebagai fenomena internasional tahun ini.
Penyanyi Rihanna difoto dengan mainan Labubu yang dijepitkan di tas Louis Vuitton miliknya pada Februari. Influencer Kim Kardashian membagikan koleksinya yang terdiri dari 10 boneka Labubu kepada pengikutnya di Instagram pada April. Dan, mantan kapten timnas Inggris Sir David Beckham juga mengunggah foto Labubu di Instagram, yang diberikan kepadanya oleh putrinya pada Mei.
Kini boneka-boneka itu terasa ada di mana-mana, sering terlihat tidak hanya di internet tetapi juga di teman, kolega, atau orang yang lewat.
Kebangkitan Tiongkok
Seperti kebanyakan tren viral, daya tarik Labubu sulit dijelaskan. Kantor berita pemerintah Xinhua mengatakan Labubu “menunjukkan daya tarik kreativitas, kualitas, dan budaya Tiongkok dalam bahasa yang dapat dipahami dunia”, sekaligus memberi semua orang kesempatan untuk melihat “Tiongkok yang keren”.
Xinhua memiliki contoh lain yang menunjukkan “HAKI budaya Tiongkok mendunia”: video game Black Myth: Wukong dan film animasi populer Nezha.
Perusahaan-perusahaan China mulai dari pembuat kendaraan listrik, pengembang AI hingga perusahaan ritel belakangan ini memang menuai sukses. “BYD, DeepSeek, semua perusahaan ini memiliki satu kesamaan yang sangat menarik, termasuk Labubu,” kata Chris Pereira, pendiri dan kepala eksekutif firma konsultan iMpact, kepada BBC News.
“Produk mereka sangat bagus sehingga tidak ada yang peduli bahwa itu berasal dari China.”
Hingga kini Labubu terus mengumpulkan pengikut di media sosial dengan jutaan orang menonton pemilik baru labubu membuka kotak boneka yang baru mereka beli. Salah satu video paling populer, yang diunggah pada Desember, memperlihatkan staf keamanan bandara AS yang penasaran berkerumun di sekitar kotak Labubu milik seorang pelancong yang belum dibuka untuk mencari tahu boneka mana yang ada di dalamnya.

Martin Budi Laksono