Labuhan Merapi: Ritual Adat Kraton Yogyakarta untuk Syukur dan Keselamatan

Profesi ritual adat Labuhan Gunung Merapi (E-channel)

Yogyakarta,(02/03/25) . Kraton Yogyakarta kembali menggelar ritual adat Labuhan Gunung Merapi pada Jumat sebagai ungkapan syukur atas segala anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Ritual ini juga menjadi bagian dari Tingalan Dalem, peringatan naik tahta Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Dipimpin oleh juru kunci Gunung Merapi, Mas Wedana Suraksohargo, prosesi Labuhan berlangsung khidmat. Tak hanya abdi dalem Kraton Yogyakarta, ratusan warga dan wisatawan turut serta meskipun medan yang dilalui terjal dan menanjak.

Sebelum dilabuh, ubarampe atau sesaji terlebih dahulu didoakan. Delapan jenis ubarampe yang dilabuh di antaranya nyamping cangkring, semekan gadhung mlati, banguntulak, kampuh poleng ciut, dhestar daramulka, dan paningset udaraga.

Prosesi dimulai dari bekas reruntuhan rumah Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo, kemudian menuju Alas Bedengan, sekitar tiga kilometer dari puncak Merapi. Lokasi ini berada di bawah Pos Dua atau gerbang Srimanganti, pintu masuk utama Gunung Merapi.

Ritual ini diharapkan membawa berkah dan keselamatan bagi warga di lereng Merapi, terutama di tengah aktivitas vulkanik yang masih sering terjadi. Selain itu, Labuhan Merapi juga menjadi daya tarik wisata budaya, memperkenalkan kekayaan tradisi Kraton Yogyakarta kepada masyarakat ( Team Echanel /Yogyakarta)

BACA JUGA:  Libur Panjang Akhir Pekan dan Sekolah, Okupansi Patra Semarang Hotel & Convention Naik Drastis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *