Mahasiswa Politeknik ATMI Surakarta Kunjungi DPRD Boyolali, Bahas Dampak Media Sosial terhadap Politik

Boyolali, E Channel.co.id – Sejumlah mahasiswa dari Politeknik ATMI Surakarta mengunjungi Kantor DPRD Kabupaten Boyolali pada Rabu (2/7/2025) siang. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menggali informasi dan berdiskusi langsung dengan anggota dewan mengenai pengaruh media sosial terhadap dinamika politik di Indonesia, khususnya di Boyolali.

Dalam kesempatan itu, para mahasiswa mengajukan berbagai pertanyaan terkait manfaat dan tantangan penggunaan media sosial dalam ranah politik. Salah satu perwakilan mahasiswa, Nathanael Arbryant El Cellsa, menjelaskan bahwa diskusi ini menjadi bagian dari tugas akademik mereka sekaligus bentuk kepedulian terhadap perkembangan politik saat ini.

“Kami ingin mendiskusikan bagaimana dampak dari media sosial terhadap dinamika politik di Indonesia, terutama di daerah Boyolali. Apakah media sosial membawa dampak positif atau justru negatif,” ungkap Ian sapaan akrabnya.

Ian menambahkan bahwa media sosial kini memungkinkan siapa pun untuk menyampaikan pendapat tanpa batas, namun terkadang mengabaikan etika komunikasi.

“Kalau dengan media sosial semua orang bisa mengatakan seadanya tanpa memikirkan etika-etika yang berlaku,” ujarnya.

BACA JUGA:  Evaluasi Mudik 2025, Korlantas Tekankan Perbaikan Transportasi Publik dan Infrastruktur

Dalam dialog tersebut, para mahasiswa juga mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartana. Ia menyambut baik kunjungan mahasiswa dan menyampaikan pandangannya terkait pentingnya media sosial di era politik modern.

“Ini sangat bagus sekali. Seperti kita ketahui, di era globalisasi ini media sosial menjadi hal yang sangat penting dan berpengaruh terhadap berbagai segi kehidupan, termasuk politik di Boyolali,” kata Susetya.

Menurutnya, dengan media sosial, masyarakat kini bisa lebih cepat dan mudah mendapatkan informasi, termasuk perkembangan politik lokal dan nasional. Ia juga menilai bahwa dampak positif dari media sosial dalam konteks politik justru lebih dominan.

“Dengan media sosial, kita bisa menjangkau semua kalangan. Hanya dengan melihat HP, Instagram, atau Facebook, masyarakat bisa tahu kondisi politik di Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Arbryant menilai bahwa penggunaan media sosial dalam dunia politik saat ini telah memberikan ruang yang lebih luas bagi generasi muda untuk memahami dan mengikuti perkembangan politik.

“Anak-anak muda sekarang lebih tertarik membaca berita lewat HP dibanding datang langsung ke acara tatap muka. Jadi media sosial bisa menjangkau generasi muda secara lebih efektif,” ucapnya.

BACA JUGA:  Eks Anggota DPRD Indramayu Korban TPPO Myanmar Kembali ke Indonesia

Ia juga menjelaskan alasan pemilihan DPRD Boyolali sebagai lokasi wawancara, karena secara geografis masih berada di wilayah sekitar kampus mereka.

“Tugas kami memang untuk turun ke pejabat pemerintahan di sekitar wilayah kampus kami, dan Boyolali masih termasuk dekat dengan Solo,” katanya.

Kunjungan ini diharapkan dapat memperkaya wawasan para mahasiswa terkait praktik komunikasi politik di era digital serta menjadi bentuk sinergi antara dunia pendidikan dan lembaga pemerintahan.

Taufik Irvani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *