Klaten KabarTerkiniNews.co.id – Candi Perwara ke – 27, di Komplek Candi Plaosan, Desa Bugisan, Prambanan, Klaten akan dilakukan pengembangan, dengan dipugar. Langkah tersebut dimaksudkan, agar Situs Candi Plaosan menjadi ruang inspirasi dan pusat kebudayaan.
” Ini Menjadi ruang hidup kebudayaan. Bisa menjadi pusat kebudayaan di sini. Cultural enclave, sebuah kantong kebudayaan yang penting,” Kata Fadli Zon, saat ditemui Wartawan di Komplek Candi Plaosan Rabu (23/10) soee.
Penataan lanskap dimulai dari area pintu masuk dan tempat parkir. Menurut Fadli, hal ini tidak hanya sekadar penataan fisik, tetapi juga bagian dari pemulihan pengalaman budaya pengunjung.
“Tentu ini bukan sekadar penataan fisik, tapi juga langkah memulihkan pengalaman budaya pengunjung. Jadi ada journey dari pengunjung itu. Agar setiap orang yang membangun candi-candi ini,” Ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa candi perwara yang selesai dipugar adalah candi perwara deret II nomor 19 kelompok Candi Plaosan Lor.
Pemugaran dilakukan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X dalam dua tahap menggunakan dana APBN 2024–2025 sebesar Rp1,475 miliar, ” Jelasnya.
Candi perwara tersebut berukuran 4,89 meter dengan tinggi 7,26 meter dan terdiri atas 36 lapisan batu. Sebelum dipugar, kondisinya hanya tersisa bagian kaki bangunan dengan kondisi melesak.
“Kegiatan pemugaran melibatkan 32 tenaga ahli dan pekerja lokal terdiri dari arkeolog, teknisi, pemetaan, teknisi konservator, juru foto, serta juru pagar. Pengerjaan satu perwara itu diperkirakan memakan waktu 11 bulan,” Paparnya.
Selain dilestarikan, Sebut Restu, cagar budaya candi menjadi kawasan wisata, dapat dijadikan sebagai lokasi pemberdayaan masyarakat, untuk meningkatkan perekonomian warga disekitar candi.
” Pemugaran ini tidak hanya menjadi bagian dari pelestarian fisik tetapi juga wadah pemberdayaan masyarakat di sekitar situs yang mereka turut memiliki peran aktif dalam menjaga warisan budaya,” Pungkasnya.
Prabowo Aji







