Mengenal Durian Parigi yang Legit tapi Tidak Menyengat

Mengenal Durian Parigi yang Legit tapi Tidak Menyengat
Mengenal Durian Parigi yang Legit tapi Tidak Menyengat. (Instagram/@royaldurian)

ECHANNEL.CO.ID – Durian, buah khas tropis yang dikenal dengan aroma kuatnya, memiliki banyak varian yang tumbuh di seluruh Indonesia. Selain durian dari Medan, Jambi, dan Jawa, durian Parigi asal Sulawesi Tengah kini mulai mencuri perhatian dunia.

Durian Parigi dikenal dengan rasa legit dan aroma khas yang membuatnya berbeda dari jenis durian lainnya. Artikel ini akan mengulas potensi durian Parigi untuk merajai pasar ekspor global.

Indonesia, sebagai negara penghasil durian terbesar, memiliki berbagai jenis durian yang tersebar di 34 provinsi. Setiap daerah memiliki durian unggulannya, seperti durian Bawor dari Banyumas, durian Merah dari Banyuwangi, hingga durian Pelangi dari Manokwari.

Namun, durian Parigi dari Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, kini sedang naik daun di pasar domestik dan internasional.

Durian Parigi memiliki daging yang tebal, lembut, dan manis dengan biji yang kecil, menjadikannya sangat diminati oleh para pecinta durian.

Selain itu, aroma durian Parigi tidak terlalu menyengat seperti durian pada umumnya, sehingga cocok bagi mereka yang baru pertama kali mencoba durian.

BACA JUGA:  7 Rekomendasi Mie Ayam Paling Enak di Solo, Rasa Juara dan Harga Bersahabat

Musim panen durian di Parigi biasanya berlangsung antara bulan November hingga Januari, ketika para petani lokal memanen durian terbaik mereka.

Keistimewaan durian Parigi tidak hanya terletak pada rasa dan aromanya, tetapi juga pada lokasi tumbuhnya.

Parigi Moutong, yang dikelilingi oleh pegunungan dan hutan tropis, memberikan tanah subur yang ideal untuk pertumbuhan durian. Kualitas durian yang dihasilkan sangat terjaga karena faktor alam yang mendukung.

Sulawesi Tengah, khususnya Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso, menjadi salah satu penghasil durian terbaik di Indonesia dan berpotensi untuk menembus pasar internasional, termasuk Tiongkok, yang merupakan pasar durian terbesar di dunia.

Pada tahun 2024, impor durian Tiongkok mencapai 1,53 juta ton, dengan nilai USD 6,83 miliar, yang meningkat 9,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Indonesia, meski baru mengekspor sekitar 600 ton durian, berpotensi untuk meningkatkan jumlah ekspornya, khususnya ke pasar Tiongkok.

Dalam rangka mempersiapkan durian untuk ekspor, pihak pemerintah Sulawesi Tengah telah bekerja sama dengan General Administration of Customs of China (GACC) untuk memastikan standar ekspor durian Indonesia dipenuhi.

BACA JUGA:  Kompetisi Offroad SCS Pra Kejurda Walikota Cup 2025 Sukses Digelar

Selain itu, tiga kabupaten di Sulteng, yaitu Parigi Moutong, Poso, dan Sigi, telah memperoleh registrasi untuk ekspor durian ke Tiongkok. Mereka telah memenuhi berbagai standar, termasuk Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP).

Produksi durian di Sulawesi Tengah terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2023, produksi durian di Sulteng mencapai 743.256 kuintal per pohon, dengan sekitar 1,2 juta pohon produktif.

Potensi untuk menambah luas lahan pertanian durian di daerah ini juga terbuka lebar. Dengan luas lahan sekitar 30 ribu hektare, peluang durian Parigi untuk menjadi “Raja Durian” dari Indonesia bagian timur semakin besar.

Dengan permintaan domestik dan ekspor yang terus berkembang, durian Parigi siap menjadi primadona di pasar internasional. Di masa depan, durian Parigi Moutong bisa menjadi ikon kuliner Indonesia yang mendunia.***

Tim Echannel

(Sumber : Indonesia.go.id, ANTARA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *