JOGJA – Polda DIY bersama jajaran instansi terkait telah menyelesaikan pelaksanaan Operasi Ketupat Progo 2025 yang berlangsung selama 17 hari, sejak tanggal 23 Maret hingga 8 April 2025.
Operasi tahunan ini bertujuan untuk menjamin keamanan, keselamatan, kelancaran, dan kenyamanan masyarakat dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H di Wilayah DIY.
Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Ihsan, menjelaskan berdasarkan hasil analisa dan evaluasi oleh Ditlantas Polda DIY dengan menggunakan data dari Smart City, pelaksanaan Operasi Ketupat Progo 2025 dinilai berjalan dengan lancar dan kondusif.
“Selama masa operasi, arus lalu lintas di jalur-jalur utama DIY, jalur alternatif menuju kawasan wisata dilaporkan cukup padat namun tetap terkendali,” tambahnya.
Kombes Ihsan mengatakan jumlah kendaraan yang memasuki DIY melalui batas provinsi sebanyak 2.326.867 dan keluar sebanyak 2.441.410 kendaraan.
“Untuk Wilayah DIY sendiri mengalami puncak arus mudik pada tanggal 28-29 Maret 2025 dan puncak arus balik pada tanggal 5-6 April 2025,” ucapnya.
Sedangkan untuk angka kecelakaan lalu lintas tercatat mengalami penurunan sebesar 11% dibandingkan tahun lalu dengan jumlah kecelakaan sebanyak 225 kejadian dan korban MD sebanyak 9 orang, Luka berat 4 orang, luka ringan 305 orang serta kerugian sejumlah Rp. 191.548.500,-.
Sementara itu, untuk pemudik yang menggunakan transportasi umum melalui bandara, stasiun maupun terminal sebanyak 469.246 orang.
“Akomodasi umum favorit yakni kereta dengan total penumpang 200.496 orang, kemudian menggunakan bus sebanyak 152.892 penumpang dan pesawat sebanyak 115.858 orang,” tambahnya.
Sebagai Kota Wisata, terdata sebanyak 3.981.704 orang baik masyarakat lokal maupun luar daerah yang turut meramaikan sejumlah tempat wisata di Yogyakarta.
“Berikut 3 wisata terfavorit yakni Malioboro dengan wisatawan sebanyak 3.427.063 orang, kemudian Candi Prambanan sebanyak 131.794 orang dan Pantai Parangtritis sebanyak 64.377 orang,” ujarnya.
Selain melakukan pengamanan, Polda DIY beserta Jajaran juga melakukan evakuasi terhadap warga setempat yang terdampak bencana alam di Wilayah DIY pada 29 Maret 2025 yang disebabkan adanya intensitas hujan yang tinggi.
“Pada hari itu bencana alam yang terjadi diantaranya longsor sebanyak 2 kali, banjir 2 kali dan pohon tumbang sebanyak 1 kali,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kabidhumas menegaskan bahwa keberhasilan Operasi Ketupat Progo 2025 adalah hasil kerja sama semua elemen.
“Tentunya ini bukan hanya kinerja Polri saja, kami sangat apresiasi atas sinergi semua pihak, mulai dari TNI, Pemerintah Daerah, instansi dan stakeholder terkait, hingga relawan dan masyarakat yang berkontribusi dalam operasi kali ini,” tambahnya.
Kombes Ihsan berharap dengan dilakukan analisa dan evaluasi ini bisa menjadi acuan untuk pelaksanaan kegiatan serupa di tahun mendatang.
“Ke depan, kami akan terus tingkatkan pelayanan terutama dalam pengamanan demi terwujudnya keamanan dan kenyamanan masyarakat,” pungkasnya. ***
Herdudi Lestari