BANTUL – Wisata packrafting masih tergolong langka di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, sebuah destinasi baru kini hadir di Kabupaten Bantul, tepatnya di Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis.
Aliran Sungai Opak yang melintasi kawasan ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai destinasi wisata yang unik dan menarik. Wisatawan pun ditawarkan pengalaman menyusuri sungai sambil menikmati sajian jamu tradisional khas desa.
Bagi para pecinta olahraga air dan pencari pengalaman baru, wahana packrafting Canden bisa menjadi pilihan yang menarik. Mengusung konsep menyusuri Sungai Opak menggunakan perahu karet portabel, wisata ini hadir sebagai alternatif kegiatan outdoor yang menenangkan.
Berbeda dengan rafting ekstrem pada umumnya, wisata susur sungai ini dirancang dengan pendekatan yang lebih santai dan damai.
Rute
Rute yang ditempuh sepanjang 4,5 kilometer dengan durasi sekitar 1,5 jam, membawa wisatawan menikmati kesunyian aliran sungai, mendayung dengan tenang, dan meresapi keindahan alam serta kearifan lokal.
Yang menjadi daya tarik utama dari packrafting Canden adalah sensasi mendayung sendiri di atas aliran sungai yang tenang, dikelilingi pepohonan hijau dan semilir angin pedesaan. Nuansa ini menjadi magnet tersendiri bagi mereka yang ingin lepas dari hiruk-pikuk kota.
Dari segi keamanan, wisata ini sudah dilengkapi sistem asuransi pengunjung. Selain itu, pengelolaan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Candi Artha, yang bekerja sama dengan FAJI (Federasi Arung Jeram Indonesia) dan pemandu profesional bersertifikat. Hal ini menjadi jaminan keselamatan bagi setiap pengunjung.
Sebelum turun ke sungai, wisatawan juga diajak berkeliling menyusuri panorama pedesaan dengan menaiki jeep wisata.
Harga Tiket
Untuk menikmati paket wisata ini, pengunjung cukup merogoh kocek sebesar Rp150.000, yang sudah mencakup perlengkapan keselamatan seperti pelampung, helm, dan asuransi jiwa.
Tak hanya menyajikan keindahan alam sepanjang aliran Sungai Opak, wisata packrafting Canden juga menawarkan kuliner khas lokal.
Wisatawan dapat mencicipi makanan tradisional dan minuman jamu yang disajikan langsung oleh warga Desa Wisata Kiringan, Canden.
Potensi inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Sungai Opak yang dulunya identik dengan aktivitas tambang liar, kini diubah menjadi sarana penggerak ekonomi lokal melalui sektor pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.***
Joko Pramono