SEMARANG- Sejak awal tahun hingga saat ini pemerintah terus berupaya melakukan penyerapan gabah dan beras dari petani. BULOG Semarang sudah menyerap 33 ribu ton setara beras, jumlah ini akan terus bertambah seiring masih aktif kegiatan penyerapan baik berupa gabah kering panen maupun beras.
Pemimpin BULOG Cabang Semarang , Rendy Ardiansyah mengatakan, semua gudang penyimpanan beras milik BULOG di wilayahnya sudah dalam kategori penuh, untuk itu pihaknya menambah kapasitas gudang yang ada dengan cara mencari gudang sewa milik pihak ketiga.
Dengan kondisi kapasitas gudang yang hampir penuh bukan menjadi kendala untuk tetap melakukan penyerapan gabah dan beras hasil panen petani.
Untuk stok beras saat ini yang dikuasai oleh BULOG Semarang sekitar 55 ribu ton yang diperkirakan akan cukup kebutuhan sampai dengan awal tahun 2026.
Penyerapan gabah dan beras petani saat ini jauh lebih besar dibanding penyerapan pada tahun-tahun sebelumnya.
Per tanggal 2 mei 2025, sudah ada 33 ribu ton dan jumlahnya berpotensi bertambah lebih tinggi karena saat ini masih dalam masa panen.
Tingginya penyerapan beras saat ini, lantaran ini merupakan program pemerintah dan instruksi Presiden Ri Prabowo Subianto untuk swasembada pangan, pemerintah melalui BULOG melakukan penyerapan gabah dan beras petani.
Selain itu, penetapan harga yang sudah dipatok pemerintah memberi andil terhadap tingginya penyerapan beras tahun ini. Penetapan harga senilai Rp 6.500 per kilogram diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Dengan penetapan harga ini ,petani di wilayah BULOG Semarang cenderung menjual hasil buminya ke BULOG dibanding ke tengkulak.
Keberhasilan serapan gabah beras hasil petani di BULOG Semarang tidak terlepas dari kolaborasi sinergi dan kerja keras semua pihak dalam melaksanakan program ini.
Yovita Nugroho