Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau – Indonesia kembali mencatatkan langkah penting dalam pembangunan kekuatan pertahanannya. Kapal Angkut Landing Craft Utility (LCU) berbobot 2.500 DWT resmi diluncurkan pada Selasa (15/4/2025) di galangan PT Multi Ocean Shipyard (MOS), Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.
Kapal bernama ADRI tersebut menjadi bagian dari upaya strategis dalam memperkuat proyeksi kekuatan TNI, khususnya TNI Angkatan Darat, serta meningkatkan kemampuan angkut logistik militer nasional.

Direktur PT MOS, Wilies, dalam acara seremoni peluncuran menyampaikan bahwa pembangunan kapal telah mencapai 95 persen dan peluncuran ini merupakan penanda fase akhir penyelesaian konstruksi. “Kapal LCU ini merupakan bukti nyata kemampuan industri galangan dalam negeri dalam mendukung pertahanan nasional,” ungkapnya.
Ketua Tim Peluncuran Kapal, Kolonel Laut (T) Hery Soekris Hendrayanto, S.T., M.A., menegaskan bahwa keberadaan kapal ini sangat vital dalam mendukung mobilitas satuan TNI AD, termasuk untuk misi kemanusiaan dan tanggap bencana.
Spesifikasi Kapal LCU (2.500 DWT):
Panjang: 100 meter
Lebar: 18 meter
Tinggi: 8,85 meter
Sarat air: 3,8 meter
Berat: 2.500 ton
Kecepatan maksimal: 14 knots
Jarak jelajah: 4.550 Nautical Mile
Kapasitas awak: 63 personel
Kapasitas angkut: 450 personel (setara satu batalyon)
Kapal ini dirancang multifungsi—tidak hanya untuk mendukung operasi militer, namun juga dapat digunakan dalam operasi non-militer seperti penanganan bencana alam dan misi kemanusiaan.
Dalam pernyataan resminya, Kementerian Pertahanan RI memberikan apresiasi tinggi kepada PT MOS atas penyelesaian pembangunan kapal yang tepat waktu dan berkualitas. Hal ini menjadi bagian dari komitmen Kemenhan dalam mempercepat modernisasi alutsista dan memperkuat industri pertahanan dalam negeri.
“Ini adalah milestone penting. Kita ingin menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam hal produksi alat pertahanan strategis,” tulis Kemenhan dalam siaran persnya.
Turut hadir dalam acara peluncuran tersebut perwakilan dari Pusat Alpalhan Kemhan, Puslaik Kemhan, Mabesad, serta unsur Forkopimda dan manajemen PT MOS.
Redaksi kabarterkininews.co.id | Biro Infohan Setjen Kemhan







