JAKARTA – Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK-PKBM) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Aula Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis (20/2/2025).
Ketua Umum FK-PKBM, Tuppu Bulu Alam, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 4,2 juta orang di Indonesia, terdiri dari anak-anak, pemuda, dan orang dewasa, yang belum mendapatkan akses pendidikan.
“Penyebabnya beragam, mulai dari faktor ekonomi, jarak sekolah ke rumah, kurangnya minat orang tua terhadap pendidikan, hingga aspek hukum, sosial, dan perkawinan dini,” ujar Tuppu kepada wartawan di sela-sela Rakornas dan Rakernas.
Lebih lanjut, Tuppu menjelaskan bahwa PKBM memiliki komunitas berjenjang yang tersebar di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, dan 10.972 satuan pendidikan.
Terkait tenaga pengajar, Tuppu menegaskan bahwa seluruh guru dan tutor di PKBM bekerja secara sukarela tanpa digaji, sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan masyarakat.
“Bahkan ada yang menyediakan tempat belajar di rumah, di gudang, atau lokasi lainnya. Mereka mengajar secara sukarela, semata-mata demi memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak dan masyarakat Indonesia,” katanya.
Sekretaris Panitia, Yaya Wahyudin, menambahkan bahwa pemerintah saat ini sangat peduli terhadap pendidikan, terutama pendidikan nonformal di Indonesia.
“Masih ada sekitar 4 juta orang, baik anak-anak maupun orang dewasa, yang belum terfasilitasi pendidikannya,” ujar Yaya, yang juga menjabat sebagai Ketua FK-PKBM DKI Jakarta.
Di Jakarta sendiri, terdapat 256 PKBM, termasuk 39 PKBM yang dikelola oleh pemerintah, yang menjadi tempat belajar bagi anak-anak yang tidak dapat bersekolah di jalur formal.
“Banyak masyarakat yang mengejar ijazah Paket A, B, dan C sebagai alternatif pendidikan dasar, menengah, dan atas,” tuturnya.
Rakornas dan Rakernas FK-PKBM tahun ini dihadiri oleh 937 peserta dari seluruh Indonesia, terdiri dari kepala satuan pendidikan, guru, serta tutor.
FK-PKBM merupakan organisasi yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Terkait pemilihan lokasi acara di Gedung Kemendes PDTT, Yaya menjelaskan bahwa hal tersebut bertujuan untuk memperkuat sinergi antara PKBM dan pemerintah desa, mengingat PKBM hadir di hampir seluruh desa di Indonesia.
“Kami berharap pemerintah desa dapat mendorong warganya untuk bersekolah di PKBM. Selain itu, kami juga mengusulkan adanya kerja sama resmi (MoU) antara Kemendes PDTT dan PKBM ke depannya,” pungkas Yaya.
Di tempat yang sama, Sekjen FK-PKBM, Mulyadi, M.Pd., menekankan bahwa Rakornas ini sangat penting sebagai ajang konsolidasi organisasi dalam memperkuat pendidikan nonformal.
“Selain itu, Rakornas ini juga bertujuan untuk menyebarluaskan peran PKBM dalam mencerdaskan bangsa kepada seluruh pemangku kepentingan,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Desa PDTT, Ahmad Rizal Patria, mengapresiasi keberadaan FK-PKBM yang berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui akses pendidikan, terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau sekolah formal.
“Berkat PKBM, banyak masyarakat yang akhirnya memperoleh ijazah Paket A, B, dan C, bahkan melanjutkan pendidikan hingga jenjang S-2,” ujar Rizal.
Rizal juga menyoroti bahwa masih ada sekitar 4 juta pemuda Indonesia yang belum mendapatkan pendidikan, salah satunya karena kendala biaya.
“Dengan adanya PKBM, diharapkan kita dapat menyongsong Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan akses pendidikan bagi semua warga,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki komitmen kuat untuk memastikan seluruh anak-anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
“Pendidikan adalah kunci bagi masa depan bangsa, dan pemerintah akan terus berupaya memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat,” tutupnya.
Danang Pradipta | e-channel | Jakarta