BANTUL – Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) kembali meluncurkan program padat karya untuk tahun 2025, dengan anggaran mencapai Rp 20 miliar.
Program ini difokuskan pada pembangunan infrastruktur pedesaan yang bertujuan mempercepat pembangunan sekaligus memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Tahun ini, sebanyak 195 paket proyek padat karya akan dilaksanakan di 17 kecamatan di Bantul. Setiap paket mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 100 juta.
Program ini tidak hanya berperan penting dalam percepatan pembangunan infrastruktur, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap perekonomian masyarakat setempat dengan menyerap lebih dari 5.000 tenaga kerja.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyatakan bahwa program ini merupakan salah satu unggulan pemerintah daerah, karena selain meningkatkan kualitas infrastruktur pedesaan, juga memperkuat rasa memiliki masyarakat terhadap hasil pekerjaan yang dilakukan secara gotong royong.
Program ini mencakup berbagai proyek seperti pembangunan drainase, talut, dan pemasangan corblok jalan. Semua pekerjaan ini dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat setempat, yang diyakini menghasilkan kualitas pekerjaan yang lebih baik dibandingkan jika proyek tersebut dikerjakan dengan sistem kontrak borongan.
Kepala Disnakertrans Bantul, Istirul Widilastuti, menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini mampu memperkuat rasa kebersamaan dan meningkatkan kualitas infrastruktur yang lebih tahan lama. “Pekerjaan yang dilakukan bersama-sama ini memiliki dampak jangka panjang baik untuk kualitas fisik infrastruktur maupun hubungan sosial masyarakat,” tuturnya.
Dengan total anggaran sebesar Rp 20 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Bantul, alokasi dana untuk program padat karya mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah Kabupaten Bantul berencana untuk terus meningkatkan skala program ini di masa depan, baik melalui alokasi anggaran APBD daerah, APBD provinsi, dana insentif, maupun dana padat karya dari pemerintah pusat.
Program padat karya ini bertujuan tidak hanya untuk memperbaiki infrastruktur desa, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahap pekerjaan, diharapkan masyarakat semakin merasakan manfaat langsung dari program ini, yang berujung pada peningkatan kualitas hidup mereka.
Kedepannya, Pemerintah Kabupaten Bantul akan terus berkomitmen untuk memperluas jangkauan program padat karya dan meningkatkan alokasi anggaran guna menciptakan lebih banyak peluang kerja dan pembangunan yang berkelanjutan di seluruh wilayah Bantul.***
Joko Pramono