Saifullah Yusuf Sebut Lebih dari 60 Daerah Siap Jadi Percontohan Pembangunan SR, Solo Ajukan Lahan 5 Ribu Hektare

SOLO – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengatakan lebih dari 60 daerah di Indonesia telah menyanggupi menjadi percontohan pendirian Sekolah Rakyat. Salah satunya Kota Solo, Jawa Tengah.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh menteri yang karib disapa Gus Ipul itu saat ditemui wartawan di Masjid Jami Baiturrahmah Solo, Jawa Tengah, seusai pertemuan dengan puluhan warga kelompok penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos), Minggu, 23 Maret 2025.

“Yang siap untuk pilot project sudah di atas 60 daerah dan itu pasti nanti akan bertambah jumlahnya. Insya Allah tahun ini (Sekolah Rakyat) dimulai. Untuk Kota Solo sudah mengajukan lahan 5 hektare lebih,” ujar Saifullah.

Ia menyatakan Sekolah Rakyat yang menjadi program gagasan Presiden Prabowo Subianto itu bertujuan untuk memuliakan keluarga miskin utamanya dalam memotong mata rantai kemiskinan.

“Targetnya bisa mencetak agen-agen perubahan lewat pendidikan yang berkualitas,” katanya.

Untuk pendidikan yang berkualitas, ia mengatakan harus didukung pula oleh lingkungan yang berkualitas juga. Sehingga pilihan konsep Sekolah Rakyat adalah sekolah asrama dengan jenjang SD, SMP, dan SMA.

BACA JUGA:  Operasi Aman Candi 2025 Polresta Magelang Berhasil Ungkap Delapan Kasus dan Amankan 16 Tersangka.

“Untuk biaya pendidikan dan sebagainya, sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah. Yang bisa sekolah di situ adalah putra-putri dari keluarga miskin ekstrim maupun miskin di desil satu sampai desil dua. Kalau desil satu-dua nggak ada baru desil tiga. Lalu dia (siswa) harus tinggal di sekitar sekolah itu,” tuturnya.

Wali Kota Solo Respati Ardi yang mendampingi kunjungan Mensos di Masjid Jami Baiturrahmah tersebut membenarkan sudah ada usulan lahan kepada Kementerian Sosial (Kemensos) untuk pendirian Sekolah Rakyat di Kota Bengawan itu. Ia menilai positif program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo dan berharap bisa berkontribusi mendukung program itu.

“Baru diajukan tepatnya. Kalau lahan yang besar (luas) itu ya yang punyanya Mensos di Soeharso. Kami mengusulkan cuma 5 ribu (hektare) yang di dekat SMP 8 Solo,” katanya.

Respati berharap setidaknya Kota Solo juga berkesempatan memiliki satu Sekolah Rakyat dan banyak anak dari keluarga tidak mampu bisa mendapatkan kesempatan bersekolah di situ. ***

ANur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *