SPPG Gagaksipat: Dapur Percontohan Nasional

Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari memantau langsung proses menyiapkan SPPG dibawah naungan Yayasan Bangun Gizi Nusantara itu pada Senin (3/2).

SPPG Gagaksipat: Dapur Sehat Standar Nasional, Jadi Percontohan di Indonesia

BOYOLALI,- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Dusun Kelipan, Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak milik Wong Solo Group bakal jadi percontohan nasional.

Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari memantau langsung proses menyiapkan SPPG dibawah naungan Yayasan Bangun Gizi Nusantara itu pada Senin (3/2). Kegiatan dilanjutkan dengan memantau pemberian MBG pada siswa SMAN 1 Ngemplak.

Dia menilai SPPG Gagaksipat telah memenuhi standar kualitas dan makanan yang dihasilkan juga enak. Dia juga membandingkan dengan beberapa SPPG lain. Menurutnya, SPPG Gagaksipat bisa menjadi percontohan nasional.

“Nah apa yang ada di sini (SPPG Gagaksipat) dari tempat-tempat yang pernah saya lihat ini yang paling bagus. Mudah-mudahan bisa jadi percontohan yang lainnya. Jika tidak bisa seperti ini karena faktor kondisi di lapangan bervariasi maka paling tidak mendekati,” jelanys.

“Mudah-mudahan Pak Puspo bisa bantu juga agar punya dapur SPPG yang bisa menghasilkan makanan berkualitas, bersih, standar dan enak,” ungkapnya disela kunjungan.

BACA JUGA:  Tragedi Longsor di Jalur Pacet-Cangar Mojokerto: 10 Korban Meninggal Termasuk Balita, Evakuasi Terkendala Medan Sulit

Dia menyoroti proses penyimpanan makanan yang sesuai standar. Bahan makanan buah, sayur, beras maupun bahan lauk disimpan di ruangan terpisah. Ditambah lagi, dapur SPPG yang bersih dan higenis. Instalasi air bersih langsung dialirkan ke lokasi memasak. Sehingga mengurangi kontaminasi dengan benda sekitar.

Kemudian lantai dapur juga bersih tanpa nat maupun lekukan. Menurutnya hal itu meminimalisir pertumbuhan bakteri. Dengan demikian, dapur SPPG Gagaksipat dinilai bersih dan higenis.

“BGN (Badan Gizi Nasional), saya percaya pasti akan terus melakukan review, kajian, perbandingan yang tujuannya untuk mendapatkan perbaikan. Setahu saya Kepala BGN dan Menteri sudah ke sini. Saya yakin itu akan menjadi perbaikan. Karena MBG benar-benar baru di Indonesia, tentu ada penyesuaian disana. Semoga bisa lebih cepat,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama pengelola dapur SPPG gagaksipat, Puspo Wardoyo mengatakan bidang makanan merupakan sesuatu yang kompleks, sehingga harus ditangani oleh orang yang berpengalaman.

“Tidak hanya punya uang, tempat, tapi harus membangun sistem, harus dikerjakan orang yang pengalaman. Saya punya katering ada beberapa. Cabang di Jeddah sebentar lagi ada. Jadi saya tahu persis apa yang harus dilakukan,” katanya.

BACA JUGA:  Logo HUT Ke-80 Kemerdekaan RI Sudah Diluncurkan, Ini Arti Filosofisnya

Sebagai pihak swasta, ia mengaku ingin berpartisipasi dalam program pemerintah. “Ingin ikut membantu supaya ada kelancaran. Mudah-mudahan diterima dan bisa jadi contoh ya silahkan,” katanya.

Soal kemungkinan dibukanya di daerah lain, ia masih menunggu situasi dan kondisi. “Yang pasti pemerintah sudah punya niat baik, kita songsong saja. Ini kan baru mulai, tapi termasuk cepat,” katanya.

(Ahza Argani | e-channel TV | Boyolali Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *