SOLO – Taman Balekambang Solo, yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kota Solo, Jawa Tengah, kini hadir dengan wajah baru setelah dilakukan penataan besar-besaran.
Taman seluas 12,8 hektare ini bukan hanya tempat rekreasi, tetapi juga sarana edukasi dan pelestarian budaya, yang memadukan elemen sejarah, seni, dan lingkungan hijau.
Awalnya dibangun pada 26 Oktober 1921 oleh KGPAA Mangkunegoro VII sebagai wujud kasih sayang kepada kedua putrinya, Taman Balekambang memiliki dua area utama: Partini Tuin (Taman Air Partini) dan Partinah Bosch (Hutan Partinah).
Taman ini mencerminkan perpaduan antara konsep arsitektur Eropa dan Jawa, dengan penanaman tumbuhan langka dan kolam yang digunakan untuk penampungan air.
Pada masa awal pembangunannya, taman ini tidak dibuka untuk umum. Namun, sejak era KGPAA Mangkunegoro VIII, taman ini mulai dibuka sebagai tempat hiburan dan kesenian untuk rakyat.
Pada 2008, Taman Balekambang mulai direvitalisasi untuk memperkenalkan seni, budaya, dan edukasi kepada masyarakat lebih luas.
Upaya penataan taman ini terus berlanjut hingga akhirnya pada 25 Juli 2024, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan penataan kawasan Taman Balekambang yang baru.
Proyek revitalisasi ini melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan menelan biaya sebesar Rp170 miliar yang diambil dari APBN 2023-2024.
Penataan ini mencakup pembangunan berbagai fasilitas baru, termasuk panggung pertunjukan terbuka, revitalisasi gedung pertunjukan indoor, area gastronomi, dan sky walk.
Taman Balekambang kini menjadi destinasi wisata yang mengedepankan prinsip ekologi dan pelestarian budaya. Dengan tambahan fasilitas modern, taman ini tidak hanya menyediakan ruang terbuka hijau, tetapi juga berfungsi sebagai tempat edukasi mengenai seni, budaya, dan lingkungan hidup.
Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan taman ini sebagai pusat kegiatan seni dan budaya lokal, sekaligus mendorong pengembangan infrastruktur hijau untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih bagi masyarakat.
Selain berfungsi sebagai taman kota yang menyejukkan, Taman Balekambang juga menjadi tempat yang ramah bagi wisatawan. Masyarakat dapat menikmati berbagai kegiatan di taman ini, dari pertunjukan seni hingga kegiatan rekreasi.
Dengan hadirnya taman yang telah ditata ulang ini, Solo berharap dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat taman ini, agar kelestariannya dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Taman Balekambang Solo, dengan perpaduan sejarah, seni, dan alam, kini siap menjadi destinasi wisata unggulan yang memperkaya pengalaman berwisata di Kota Solo.***
Tim EChannel