Teh dan Coklat Murni, Efektif Untuk Menjaga Tekanan Darah


E, channel.co.id- Minuman seperti teh atau coklat hitam yang belum diolah ternyata efektif digunakan untuk menjaga tekanan darah kita agar tetap normal. Mengapa demikian? Para peneliti mengatakan, kakao dan teh mengandung senyawa Flavan-3-ol yang sangat efektif dalam meningkatkan fungsi endotel, yang berguna dalam pengelolaan tekanan darah tinggi. Hal itu dijelaskan dalam hasil meta-studi baru seperti dikutip dari medicalnewstoday.com


Peserta dalam penelitian tersebut mengonsumsi kakao, teh, apel, atau ekstrak anggur murni yang mengandung Flavan-3-ol. Analisis menemukan bahwa senyawa tersebut berhasil menurunkan tekanan darah dan memperbaiki fungsi endotel pada individu sehat dan pada orang yang menderita hipertensi. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam European Journal of Preventive Cardiology.
Pentingnya Endotelium


Endotelium adalah lapisan tipis sel yang melapisi pembuluh darah. Ahli jantung Jayne Morgan, MD dari Hello Heart mengatakan, “Endotelium merupakan cerminan elastisitas atau kekakuan dan seberapa baik arteri menjalankan peran vitalnya dalam menjaga tekanan darah normal.”
Endothelium juga berfungsi sebagai pengatur untuk menjaga nutrisi masuk dan racun keluar, mengurangi perlengketan trombosit dan pembentukan bekuan berikutnya, serta merespons cedera.

BACA JUGA:  100 Hari Kerja Luthfi - Yasin : Cukup Bawa KTP, Layanan Kesehatan "Speling" Jadi Andalan Warga


Meski demikian, penulis penelitian tidak menyarankan bahwa flavan-3-ol dapat menggantikan obat, namun dapat membantu mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia.


Makanan apa saja yang mengandung flavan-3-ol?
Flavan-3-ol adalah subkelas flavonoid. Flavan-3-ol paling banyak tersedia dalam makanan yang belum diolah, seperti cokelat hitam dan teh hijau atau hitam, bukan di dalam cokelat susu atau teh beraroma, karena pengolahan dapat merusak atau menghilangkan senyawa tersebut. Jadi tidak sembarang cokelat atau teh dapat menjadi sumber senyawa tersebut.


“Ketika cokelat atau teh mengalami banyak pengolahan, seperti penambahan gula, pemanasan, atau perlakuan khusus, senyawa bermanfaat ini akan rusak atau hilang,” kata Michelle Routhenstein Routhenstein, ahli gizi spesialis penderita penyakit jantung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *