Tiga Warga Meninggal Dari 48 Kasus Leptospirosis

Purwati, Kepala Dinas Kesehatan Karanganyar (iwn)

Karanganyar, 22/01/2025

Sebanyak tiga orang meninggal dunia dari 48 kasus leptospirosis di wilayah Kabupaten Karanganyar selama tahun 2024.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, Purwati, kepada wartawan Kamis (23/1/2025) menyampaikan, tiga korban meninggal dunia akibat bakteri yang berasal dari kencing tikus tersebut, terjadi di Kecamatan Jaten, Gondangrejo dan Jumapolo.

Menurut Purwati, warga warga yang meninggal tersebut karena daya tahan tubuh lemah.Akibatnya mengalami diare akut dan gagal ginjal.

“Penyakit kencing tikus disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira interrogans,”jelasnya.

Dikatakannya, leptospirosis menyerang warga yang berada dj daerah rawan banjir serta terdapat genangan air.

“Gejala Lepstropirosis sama dengan flu. Demam, nyeri otot, kepala, tulang. Dan yang paling berat, me galami gagal ginjal,”terangnya.

Ditambahkan Purwati, berdasarkan data epidsmiologi, Leptospirosis tertinggi berada di 10 desa/kelurahan. Yakni,

Desa Sroyo, Dukuh, Pandeyan, Suruhkalang, Brujul, Tuban, Beruk, Wukirsawit, Jatirejo, dan Karangbangun. Sementara kasus Leptospirosis paling tinggi berdasarkan rentang umur yaitu lebih 44 tahun (43 kasus) dan 15-44 tahun (5 kasus), dengan proporsi laki-laki mendominasi (67%) dibandingkan perempuan (33%).

BACA JUGA:  Dampak Penyebaran PMK: Permintaan Daging Sapi Menurun di Karanganyar

“Leptospirosis ini menyebar melalui air. Bakteri ini menular ke manusia apabila terkena kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi baik melalui makanan, air, atau tanah,”pungkasnya.

Iwan Iswanda | e-channel |Karanganyar Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *