Tradisi Muharam di Pekalongan, Ajak Hafidzul Qur’an dan Anak Hebat Bergembira Penuh Makna

Pekalongan, E Channel.co.id — Suasana hangat dan penuh kepedulian mewarnai peringatan Tahun Baru Islam 1447 H di Pekalongan, Jawa Tengah. Dalam momentum bulan Muharam ini, sebanyak 58 siswa penghafal Al-Qur’an dari program Takhasus Al-Qur’an MTs 45 Wiradesa diajak bergembira bersama dalam acara yang sarat makna dan semangat berbagi.

Kegiatan ini digelar di kediaman Failasuf, seorang perajin batik di Kemplong, Kecamatan Wiradesa, dengan melibatkan para santri kelas 7 hingga 9 yang telah menghafal Juz 26 hingga 30. Tak hanya itu, anak-anak yatim dan siswa berprestasi juga turut diundang untuk menikmati kebersamaan yang hangat.

Acara dikemas dengan sederhana namun bermakna. Para peserta menikmati bubur suro, makanan khas yang menjadi tradisi setiap bulan Muharam. Bubur ini bukan sekadar hidangan, tetapi simbol doa dan kebersamaan, serta harapan akan keselamatan dan keberkahan.

“Bulan Muharam adalah momen yang tepat untuk memperbanyak amal dan sedekah. Ini saatnya kita berbagi, terutama kepada anak-anak yatim dan mereka yang membutuhkan,” ujar Failasuf.

Tradisi berbagi di bulan Muharam ini juga menjadi sarana mempererat ikatan sosial, menumbuhkan kepedulian, dan memotivasi generasi muda agar semangat dalam belajar serta menghafal Al-Qur’an.

BACA JUGA:  Pembangunan Puskesmas Jaten Satu Tertunda, Menunggu Bantuan Keuangan dari Provinsi Jawa Tengah

Shilma dan Citra, dua siswa peserta kegiatan dari MTs 45 Wiradesa, mengungkapkan rasa senang dan bangganya bisa mengikuti acara tersebut. Mereka berharap ke depan pendidikan untuk anak yatim dan kurang mampu semakin diperhatikan.

Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa bulan Muharam bukan hanya awal tahun dalam kalender Islam, tetapi juga momentum untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, pendidikan, dan keimanan.

Kermit Slater

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *