Wujud Toleransi, Pemuda Papua di Jogja Patungan Bagikan 1000 Paket Takjil

JOGJA – Menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama adalah pilihan hidup yang mulia, seperti yang ditunjukkan oleh puluhan pemuda asal Papua di Yogyakarta.

Mereka datang dari berbagai kabupaten, suku, dan agama yang berbeda, namun satu tujuan yang sama, yaitu berbagi dengan sesama.

Di bulan suci Ramadhan, mereka rela patungan untuk menggelar aksi sosial dengan membagikan takjil gratis kepada warga yang tengah berpuasa di jalanan.

Kegiatan ini tidak hanya sekadar berbagi makanan, tetapi juga menjadi momentum untuk mewujudkan toleransi antar umat beragama dan antar suku.

Salah satu kegiatan mereka adalah membagikan takjil gratis kepada pengendara yang melintas. Titik Nol Kilometer Yogyakarta dipilih sebagai lokasi acara tersebut.

Para pengemudi yang berhenti di lampu merah, warga yang melintas, hingga wisatawan yang berada di kawasan tersebut tampak senang dan antusias menerima paket takjil berisi makanan ringan.

Untuk semakin meramaikan suasana, sebuah pertunjukan musik juga digelar untuk menghibur masyarakat yang sedang menunggu waktu berbuka.

Kegiatan ini merupakan inisiatif dari pemuda Papua lintas suku dan agama yang tergabung dalam komunitas My Homies di Yogyakarta.

BACA JUGA:  Ribuan Umat Muslim Salat Ied di "Padang Arafah" Bantul

Aksi ini bertujuan untuk mewujudkan toleransi dan kepedulian terhadap sesama, khususnya bagi pengendara yang tidak sempat berbuka puasa di rumah.

Demianus, koordinator aksi, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk kepedulian, tetapi juga untuk menunjukkan kerukunan antar umat beragama dan suku di Yogyakarta.

“Kegiatan yang berlangsung pada Minggu sore ini melibatkan puluhan pemuda asal Papua yang tinggal di Yogyakarta,” ujar Demianus.

Dari aksi ini, lanjut dia, mereka berhasil membagikan 1000 paket takjil yang semuanya berasal dari hasil patungan setiap anggota komunitas.

Meskipun terlihat canggung, anak-anak muda ini terlihat senang dan santun saat mendatangi pengendara dan warga yang sedang menunggu waktu berbuka puasa di kawasan Malioboro.

Melalui aksi kecil ini, mereka berharap dapat mewujudkan kerukunan dan rasa saling menghormati antar umat beragama dan suku di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang aman, nyaman, dan damai.***

Joko Pramono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *