BANTUL — Ajang kompetisi membaca dan menghafal Al-Qur’an serta Al-Hadits kembali digelar. Kali ini, Seleksi Tilawah Qur’an dan Hadits (STQH) ke-28 diselenggarakan di Kota Yogyakarta. Sebanyak 80 peserta mengikuti kompetisi ini, dengan harapan dapat melahirkan generasi Qur’ani yang membanggakan.
Acara pembukaan STQH dimeriahkan dengan penampilan apik siswa Madrasah Muhammadiyah Mu’alimat Kota Yogyakarta yang membawakan tari Saman. Penampilan ini sukses memeriahkan suasana di awal acara Seleksi Tilawah dan Hadits tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Bertempat di Gedung Graha Pandawa, Balai Kota Yogyakarta, STQH ke-28 yang diadakan oleh Kanwil Kemenag DIY ini diikuti oleh puluhan peserta dari empat kabupaten/kota di DIY.
Terdapat delapan cabang lomba yang dipertandingkan, yaitu: Tilawah Al-Qur’an golongan dewasa, Tahfidz Al-Qur’an 5 juz dan tilawah, Tahfidz 10 juz, Tahfidz 20 juz, Tahfidz 30 juz, Tafsir Al-Qur’an dalam bahasa Arab, Hafalan 100 hadits bersanad, serta Hafalan 500 hadits tanpa sanad.
Kegiatan yang berlangsung pada 26 April 2025 ini diharapkan menjadi momentum penting untuk melahirkan generasi Qur’ani dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.
Menurut Panitia STQH 2025, Nur Huda, sedikitnya ada 80 kafilah terbaik dari masing-masing kabupaten/kota di DIY yang ambil bagian dalam kompetisi ini.
“STQH 2025 diharapkan bukan sekadar ajang seremonial, tetapi benar-benar menjadi ruang pembinaan, seleksi, dan syiar nilai-nilai Al-Qur’an di tengah masyarakat,” ujar Nur Huda.
Dengan sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat, DIY optimistis mampu melahirkan generasi Qur’ani yang berkualitas. Digelarnya STQH ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi membaca dan menghafal, tetapi juga langkah awal untuk merealisasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Para kafilah yang berhasil meraih juara di tingkat DIY dipastikan akan mewakili daerah ini dalam ajang STQH tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Sulawesi Tenggara pada September mendatang.***
Joko Pramono