Gaza, KabarTerkiniNews.co.id – Kabinet Keamanan Israel menyetujui perluasan perang di Gaza, dengan fase pertama operasi adalah melakukan evakuasi Kota Gaza, dan perluasan distribusi bantuan, pada 7 Oktober, demikian menurut sumber Israel kepada CNN.
Tanggal 7 Oktober 2025 dipilih, karena tanggal tersebut adalah peringatan dua tahun serangan yang dipimpin Hamas yang memicu perang Israel di Gaza. Tanggal tersebut sengaja dipilih karena simbolismenya, kata sumber tersebut.
Israel akan memperluas upaya bantuan kemanusiaan secara signifikan pada tahap pertama, menurut sumber Israel lainnya. Akan tetapi bantuan tidak didistribusikan di dalam Kota Gaza melainkan di luar kota sebagai cara untuk mendorong warga Palestina mengungsi.
Rencana keseluruhan diperkirakan akan memakan waktu hingga lima bulan, kata seorang pejabat Israel kepada CNN sebelum pemungutan suara kabinet.
Rencana yang disetujui agak lebih sempit daripada pengambilalihan penuh seluruh wilayah, karena hanya berfokus pada Kota Gaza dan tidak termasuk kamp-kamp di sekitarnya.
Namun, rencana tersebut tetap memerlukan evakuasi paksa hampir separuh penduduk wilayah tersebut. Saat ini militer Israel menguasai 75% wilayah Gaza.
Rencana perluasan perang ini tak sepenuhnya mendapat dukungan dari kalangan militer Israel. Sumber pertama CNN mengungkapkan, Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir, memperingatkan kabinet keamanan tentang bahaya memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza dan implikasi internasional dari eskalasi perang tersebut, tetapi peringatannya diabaikan.
Zamir juga memperingatkan kabinet keamanan tentang bahaya bagi 50 sandera yang tersisa, 20 di antaranya diyakini masih hidup. Sebaliknya, Zamir mengajukan rencana yang lebih terbatas yang berfokus pada pengepungan Kota Gaza dan wilayah lainnya, tetapi kabinet keamanan menolak rencana Zamir.
