May Day 2025, KAI Daop 4 Semarang dan SPKA Gelar Aksi Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang

SEMARANG – Memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada 1 Mei 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 4 Semarang bekerja sama dengan Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) DPD 4 Semarang menggelar aksi sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang Jalan Hasanudin, Semarang.

Kegiatan May Day 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pengguna jalan akan pentingnya menaati aturan keselamatan saat melintasi perlintasan sebidang dan menghindari aktivitas berbahaya di area rel kereta api.

Acara tersebut juga melibatkan Dinas Perhubungan Kota Semarang dan Polsek Semarang Utara sebagai bentuk sinergi lintas sektor dalam menekan angka kecelakaan di perlintasan. Kehadiran berbagai instansi ini menegaskan bahwa keselamatan di perlintasan kereta api merupakan tanggung jawab bersama.

Ketua SPKA DPD 4 Semarang, Rimbawan Setiadi, menyampaikan bahwa May Day tahun ini menjadi momentum untuk menyuarakan pentingnya keselamatan perkeretaapian, khususnya di titik-titik perlintasan sebidang yang rawan kecelakaan.

“Kami dari Serikat Pekerja Kereta Api hadir hari ini, tepat di Hari Buruh, membawa pesan penting soal keselamatan. Ini adalah amanah organisasi yang kami perjuangkan, hasil dari Focus Group Discussion (FGD) bersama Federasi Serikat Pekerja Perkeretaapian (FSPP),” ujar Rimbawan.

BACA JUGA:  Polisi Sidik Empat Produsen Besar Beras Oplosan

Hasil FGD tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi utama, di antaranya:

Penjagaan ketat atau penutupan permanen perlintasan sebidang yang berisiko tinggi, sesuai regulasi yang berlaku.

Percepatan pembangunan perlintasan tidak sebidang seperti flyover dan underpass untuk mengurangi titik konflik antara kendaraan dan kereta api.

Penerapan teknologi keselamatan seperti Automatic Train Stop (ATS) dan Automatic Train Protection (ATP) guna mencegah kecelakaan fatal.

“Kami, para pekerja KAI—mulai dari petugas perjalanan (ASP), kru kereta, hingga penjaga perlintasan—menuntut langkah nyata dari pemerintah. Keselamatan harus menjadi prioritas bersama,” tambahnya.

Sebagai bagian dari kegiatan, KAI dan SPKA juga membagikan helm kepada pengendara motor yang melintasi perlintasan sebidang. Aksi ini merupakan edukasi langsung tentang pentingnya keselamatan berkendara serta penggunaan alat pelindung diri. Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa keselamatan di sekitar jalur kereta api memerlukan peran aktif dari semua pihak, termasuk pengguna jalan.

Sementara itu, Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menjelaskan bahwa sosialisasi ini adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap keselamatan masyarakat dan perjalanan kereta api.

BACA JUGA:  Polda DIY Bersinergi Dengan Komunitas, Gelar Kegiatan SAGORO (Samapta Gotong Royong)

“Di wilayah Daop 4 Semarang terdapat 372 perlintasan; 203 di antaranya dijaga, 139 tidak dijaga, dan 30 merupakan perlintasan tidak sebidang seperti flyover dan underpass,” jelas Franoto.

Ia juga menegaskan bahwa KAI berkomitmen menutup perlintasan sebidang yang tidak dijaga demi meningkatkan keselamatan, mengingat tingginya angka kecelakaan yang melibatkan kereta api dan kendaraan bermotor.

Sepanjang tahun 2024, tercatat 26 kecelakaan di perlintasan sebidang wilayah Daop 4, dengan 14 korban meninggal, lima luka berat, dan 14 luka ringan. Hingga 30 April 2025, sudah terjadi enam kecelakaan dengan empat korban meninggal dunia, satu luka berat, dan satu luka ringan.

“Data ini menunjukkan urgensi penanganan serius. Kami berharap semua pihak, termasuk masyarakat, berperan aktif menciptakan lingkungan yang aman di sekitar rel,” tutup Franoto.***

Yovita Nugroho

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *